Bila Anda membaca tulisan ini di komputer atau laptop, saya yakin Anda mengenal Bill Gates. Bagaimana tidak, 80 persen komputer di dunia menggunakan perangkat lunak dari perusahaan miliknya. Belum lagi kiprah Mark Zuckerberg yang dianggap sebagai bapak media sosial modern lewat pengembangan Facebook yang luar biasa.
Zuckerberg dan Gates merupakan contoh paling mudah untuk istilah sukses. Perusahaan yang berjalan lancar, memiliki ratusan pegawai, berpengaruh, dan memiliki kekayaan yang melimpah. Walau sukses lewat jalur yang berbeda, kedua orang ini punya kesamaan. Mereka adalah seorang kutu buku.
Kepada The New York Times, Bill Gates mengungkapkan bahwa rata-rata ia membaca 50 buku per tahun. Sementara Mark Zuckerberg, ia menamatkan satu buku setiap dua minggu. Bahkan, ia membuat sebuah klub buku dalamg jaringan (online) di mana ia bisa berbagi buku favorit bersama anggota lainnya. Terbayang berapa ratus buku yang sudah mereka baca sepanjang hayatnya?
Dalam suatu kesempatan, dua orang paling berpengaruh menurut majalah Time ini ditanya mengenai buku-buku favorit mereka. Setelah disortir, ada 15 buku yang sama-sama mereka sukai. Tak hanya suka, bahkan mereka merekomendasikan setiap orang di dunia untuk membacanya.
Inilah daftar buku-buku favorit Mark Zuckerberg dan Bill Gates:
Creativity, Inc. oleh Ed Catmull
Buku ini ditulis oleh salah satu pendiri rumah animasi terbesar di dunia, Pixar. Catmull menjabarkan strategi mengenai entrepenurialisme modern dan manajemen perusahaan. Salah satu pesan Catmull di buku ini untuk para pemimpin perusahaan adalah tidak boleh mengungkung kreativitas karyawan.
“Saya suka membaca strategi orang-orang dalam membangun perusahaannya hingga menjadi besar seperti Pixar. Mereka mampu mengembangkan rasa penasaran dan kreativitas pegawainya dengan cara yang tepat,” kata Zuckerberg kepada Business Insider tentang buku ini.
The Gene: An Intimate History oleh Siddhartha Mukherjee
Kajian ilmiah adalah hal yang sulit dipahami oleh masyarakat umum. Namun, justru buku bergenre ilmiah ini jadi favorit Gates. “Dia (Mukherjee) adalah seorang ilmuwan yang luar biasa. Di bukunya itu, ia mampu mengorelasikan kajian ilmiah dengan kehidupan bersosial manusia pada umumnya,” kata Gates dikutip dari situs web pribadinya.
Pendiri Microsoft ini juga menambahkan bahwa buku ini sangat layak dibaca untuk berbagai kalangan karena bahasanya yang mudah dipahami.
Better Angels of Our Nature oleh Steven Pinker
Steven Pinker adalah psikolog senior dari Universitas Harvard. Buku ini menjelaskan tentang tingkah laku kriminal dipandang dari sisi psikis. Pinker menjelaskannya beserta data konkret. Data tersebut, menurut Zuckerberg, bisa saja mengecoh. Namun, ia mengapresiasi buku setebal 800 halaman ini karena berhubungan dengan dampak media sosial di sisi kriminal. Hal tersebut juga diiyakan oleh Bill Gates.
Gang Leader for a Day oleh Sudhir Venkatesh
Venkatesh adalah profesor sosiologi Universitas Columbia, Amerika Serikat. Ia melakukan penelitian mengenai pola sosialisasi gangster. Cara paling ekstrim yang ia lakukan adalah dengan mendaftar menjadi salah satu anggota geng secara diam-diam untuk mengumpulkan data.
Buku ini direkomendasikan Zuckerberg di klub buku dalam jaringan yang ia dirikan. “buku ini mampu menginspirasi saya dalam banyak hal. Semakin kita aktif mengutarakan perspektif kita, maka rasa empati kita juga akan meningkat. Setelah itu, kita akan memiliki rasa hormat kepada sesama,” pungkas Zuckerberg.
Shoe Dog oleh Phil Knight
“Saya pernah bertemu dengannya (Phil Knight) beberapa kali. Ia berperangai tertutup dan cenderung pendiam. Namun, ia mampu mengungkapkan apa yang ia pikirkan di buku ini,” kata Gates. Sejatinya, Phil Knight adalah pendiri Nike Inc. Sebuah perusahaan penyedia peralatan olahraga terbesar di dunia.
Dari buku ini, Gates mengingatkan pada pengunjung situs pribadinya bahwa sukses itu tidak akan ditempuh dengan mudah.
The Structure of Scientific Revolutions oleh Thomas S. Kuhn
Buku yang dirilis pada 1962 ini lebih dahulu direkomendasikan oleh Universitas Stanford. Mereka mengatakan di situsnya bahwa buku ini mampu menjabarkan pengertian teknologi dari masa, lalu tapi masih relevan dengan perkembangan teknologi masa kini.
Dari situ, Zuckerberg tergugah untuk membacanya juga. Ia mengungkapkan bahwa buku ini menjelaskan perkembangan teknologi ternyata bisa memberikan dampak besar dalam kehidupan bersosial manusia.
String Theory oleh David Foster Wallace
“Anda tak harus bermain tenis untuk menyukai buku ini,” kata Gates. Ya, String Theory adalah buku mengenai olahraga yang berapa waktu ini jadi favorit Bill Gates. Ia mengaku menyukai cara penyampaian Wallace di bukunya sehingga masuk dalam daftar buku favoritnya.
Why Nations Fail oleh Daron Acemoglu & James Robinson
Buku ini direkomendasikan Mark Zuckerberg dan masuk dalam jajaran 10 buku terbaiknya. Daron Acemoglu adalah seorang pakar ekonomi dari Massachusets Institute of Technology sedangkan James Robinson adalah pakar ilmu politik dari Universitas Harvard. Mereka melakukan penelitian mengenai perilaku negara selama 15 tahun. Hasil penelitian tersebut kemudian mereka tulis ke dalam buku “Why Nations Fail”.Hasrat untuk berbagi Zuckerberg tumbuh setelah membaca buku ini. Ia juga mengungkapkan bahwa dari buku ini, ia belajar mengenai kemiskinan global.
The Three-Body Problem oleh Cixin Liu
Sejatinya, novel ini dirilis pertama kali dalam Bahasa Mandarin. Setelah sukses di Tiongkok, Liu membuat versi Bahasa Inggris. Versi terjemahan ini mendapatkan penghargaan Hugo Awards pada 2015 sebagai novel terbaik.
Novel fiksi ilmiah ini mengambil waktu ketika pemerintahan Mao Zedong. Kemudian, datang alien yang ingin memisahkan bumi menjadi dua bagian. Bumi terselamatkan setelah Cina berhasil mengirim sinyal ke luar angkasa.
“Setelah membaca berbagai buku berkonten berat, saya suka membaca buku fiksi seperti ini sebagai hiburan,” kata Zuckerberg di klub buku miliknya.
World Order oleh Henry Kissinger
Zuckerberg membaca buku ini beberapa minggu setelah anak pertamanya lahir. Dari sini, mengemuka di kepalanya untuk membuat sebuah pemerintahan dunia (world order) demi generasi selanjutnya yang lebih damai.
Buku ini menerangkan bagaimana negara sejatinya sudah saling terkait bahkan sejak dahulu kala. Buku ini sangat relevan dengan kondisi peperangan dunia masa sekarang ini yang sepertinya sulit untuk mendapatkan solusi.
Sumber Foto: Business Insider, Facebook, Amazon, Good Reads