Penggunaan pemain naturalisasi dalam bola basket memang menuai kontroversi. Namun, dalam prosesnya naturalisasi memang sangat dibutuhkan. Apalagi bagi negara-negara dengan jumlah penduduk yang bisa dibilang minim. Negara yang sedang mengembangkan basket juga seringkali membutuhkan jasa mereka.
FIBA sebagai induk organisasi basket dunia pun menyetujui hal-hal terkait penggunaan pemain naturalisasi ini dengan beberapa kondisi. Salah satunya yakni hanya satu pemain naturalisasi yang boleh turun berlaga dalam sebuah kompetisi resmi.
Ada cukup banyak pemain naturalisasi yang berhasil di negara yang mereka bela. Serge Ibaka bersama Spanyol dan Andray Blatche dengan Filipina adalah salah dua contohnya. Meski bergabung dengan alasan yang berbeda, keberadaan mereka sangatlah berarti bagi negara-negara tersebut untuk meraih prestasi.
Terkait naturalisasi, ada kabar teranyar yang menyebutkan bahwa tim nasional Perancis sedang mengusahakan diri untuk menaturalisasi Joel Embiid. Pemain NBA itu sendiri lahir dan tumbuh di daerah bernama Yaounde, Kamerun. Lahir dari orang tua yang berlatar belakang militer, Embiid sudah mencintai olahraga ini sejak kecil.
Pertemuannya dengan Luc Richard Mbah a Moute dalam sebuah kamp basket di Yaounde mengubah segalanya. Luc mengajak Embiid untuk meneruskan sekolah dan mengejar karirnya sebagai pebasket profesional di Amerika Serikat. Ia pun resmi tinggal di Amerika Serikat saat berumur 16 tahun.
Karirnya terus menanjak hingga pada 2014 lalu Philadelphia 76ers memilihnya pada urutan ketiga NBA Draft. Ia menjadi pemain ketiga yang lahir di Kamerun dan berhasil menapakkan kakinya di NBA setelah Ruben Boumtje-Boumtje dan Luc Richard Mbah a Moute. Sayangnya, ia mengalami masalah karena cedera dan membuatnya baru bisa bermain bagi Sixers pada musim 2016-2017. Namun, dalam prosesnya Embiid kini telah memainkan 61 laga sepanjang karirnya hingga artikel ini dibuat. Dari 61 laga tersebut, ia mencetak rataan 21,8 poin, 9,3 rebound, dan 2,2 blok per laga.
Pencapaian tersebut rupanya membuat tim nasional Perancis tertantang untuk melakukan naturalisasi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Perancis meruapakan salah satu negara Eropa yang menjadi “rumah” kedua bagi para imigran asal Afrika. Kedekatan itu yang berusaha mereka jadikan salah satu senjata untuk menggaet Embiid.
Berbeda dengan Luc yang membela Kamerun, Embiid sendiri hingga kini belum pernah membela tim nasional basket manapun. Tidak Amerika Serikat, tidak pula Kamerun. Dengan fakta seperti ini, negara manapun berhak menaturalisasi Embiid dan memainkannya di kompetisi-kompetisi FIBA.
“Kenapa tidak? Kalau memungkinkan dan Embiid pun mau kami akan mengambil langkah naturalisasi tersebut. Dengan pemain yang memilki potensi dan bakat seperti Embiid, jadi kalau ia mau kami siap,” ujar manajer umum tim nasional Perancis, Patrick Beesley, pada eurohoops.net.
“Kami sudah pernah membicarakan ini dengannya (Embiid) dua atau tiga tahun yang lalu. Kami menemui beberapa kendala yang membuat pembicaraan kami tidak bergerak ke mana-mana, jadi kalau sekarang kami memulai lagi pembicaraan rasanya tidak ada masalah. Saya akan berangkat ke Amerika Serikat bulan Februari esok untuk membicarakan ini,” imbuh Beesley masih untuk media yang sama.
Akan sangat menarik bila wacana ini terwujud. Perancis sendiri masih memilki banyak pemain berbakat dan dalam usia emas, seperti Nick Batum, Evan Fournier, Kevin Seraphin, dan Rudy Gobert. Sederet pemain itu adalah nama-nama Perancis yang juga malang-melintang di NBA. Membayangkan nama-nama tersebut ditambah dengan Embiid, Perancis akan menjadi penantang kuat di Eropa bahkan dunia.
Foto: nj.com