Sejarah baru tercipta di EuroLeague, Jumat (29/3), waktu setempat. Dalam kemenangan 103-68 Fenerbahce Beko Istanbul atas Alba Berlin, Nigel Hayes-Davis mengukir sejarah. Alumnus University of Wisconsin ini mencetak 50 poin yang menjadi rekor poin tertinggi dalam satu gim di sejarah EuroLeague. 

Nigel yang sempat mencicipi NBA bersama Los Angeles Lakers, Toronto Raptors, dan Sacramento Kings ini memasukkan 9/16 tripoin dan 18/27 secara keseluruhan tembakan. Sebelumnya rekor poin tertinggi dipegang pemain Anadolu Efes yang juga pemain naturalisasi Turki, Shane Larkin. Larkin mencetak 49 poin melawan FC Bayern di 2019. 

Nigel memulai gim dengan cemerlang. Ia mencetak 18 dari keseluruhan poinnya di kuarter pertama. Ini adalah catatan tertinggi untuk sejarah Fenerbahce. Nigel menutup paruh pertama dengan total mencetak 21 poin. Kuarter tiga ia mulai juga dengan baik. Tambahan 15 poj membuatnya hanya butuh 14 poin untuk memecahkan rekor Larkin. Fenerbahce pun mendukungnya dengan terus memainkan Nigel meski tim sudah unggul jauh. 

"Saya sudah menulisnya di catatan saya sebelum musim dimulai bahwa saya ingin memecahkan rekor poin tertinggi di EuroLeague," terang pemain 29 tahun ini dilansir situs resmi EuroLeague. "Saya lantas menghubungi rekan-rekan saya mengatakan bahwa saya merasakan hal yang sama dengan performa Dejounte Murrau saat Atalanta Hawks mengalahkan Boston Celtics. Saya tidak tahu kalau saya akan mencetak 50 poin. Satu yang pasti, saya ingin bermain agresif penuh sepanjang gim". 

"Kredit juga untuk semua rekan satu tim saya. Setelah mereka tahu saya sedang panas, mereka terus memberikan saya bola. Saya juga ingin berterimakasih kepada Ilker Ucer (Manajer Komunikasi Fenerbahce) yang memberitahukan ke publik bahwa rekor EuroLeague adalah 49 poin. Dari sana, penonton meminta pelatih untuk memasukkan saya dan ia setuju. Ini adalah upaya keseluruhan dari tim, dari organisasi ini, dan saya bangga bisa mencetak rekor ini. Sebuah kehormatan untuk saya," tutupnya. 

EuroLeague menang menghadirkan konsep bermain yang berbeda dengan NBA. Pertahanan yang solid seolah jadi identitas seluruh tim. Tidak adanya aturan three seconds defense dan waktu bermain yang hanya 40 menit membuat torehan 50 poin ini adalah hal yang luar biasa. (DRMK)

Foto: Fenerbahce 

Komentar