Domantas Sabonis mencetak 11 poin, 13 rebound, ditambah 10 asis dalam kemenangan Sacramento Kings atas Philadelphia 76ers, Senin malam (25/3) waktu Amerika Serikat. Dengan catatan tersebut maka Sabonis mengumpulkan dobel-dobel ke-54 berturut-turut. Mencetak rekor NBA untuk dobel-dobel terpanjang sejak merger NBA/ABA pada musim 1967-1977. Setelah cetak sejarah, Sabonis ingin mengejar gelar juara liga. 

"Saya hanya ingin memainkan setiap pertandingan dengan agresif," kata Sabonis di "Kings Postgame Live" NBC Sports California. "Rekan satu tim saya memudahkan saya, dan saya hanya mencoba melakukan apa yang menjadi tugas saya."

Sabonis mencapai rekor tersebut pada kuarter ketiga. Tim Kings menyiapkan video penghormatan khusus yang diputar di jumbotron di Golden 1 Center. Para penggemar, rekan satu tim, dan keluarga Sabonis terlihat menikmati momen tersebut. 

Sebelum berjalan kembali ke bench saat timeout pada menit 5:02 di kuarter ketiga, Sabonis yang menyadari bahwa ia telah mencatatkan rekor, berbalik menunjuk ke tribun, memberikan ciuman dan tersenyum.

"Ini untuk istri dan anak-anak saya," kata Sabonis usai pertandingan. "Saya berterima kasih pada mereka karena selalu mendorong saya di setiap pertandingan untuk menjadi lebih baik. Dan, ya, hanya sedikit interaksi dengan anak saya. Dia suka pergi ke pertandingan. Sungguh luar biasa memiliki momen itu."

Terakhir kali Sabonis tidak mencatatkan dobel-dobel, pada 29 November 2023 atau 117 hari, hampir 17 minggu, dan 54 pertandingan yang lalu. Sabonis menyelesaikan pertandingan kala itu dengan 11 poin melalui 3 tembakan dari 12 percobaan, dengan 5 rebound dan 3 asis. Kings kalah dalam pertandingan tersebut dengan skor 131-117 dari Los Angeles Clippers. Empat bulan kemudian Sabonis mencetak sejarah di NBA.

Faktanya, Sabonis sudah mencetak dobel-dobel ke-67 di musim NBA 2023-2024. Sementara ini juga merupakan tripel-dobel ke -25 musim ini. Sabonis menjadi pemain kelima dalam sejarah NBA dengan 25 atau lebih tripel-dobel dalam satu musim. Dia bergabung dengan Russell Westbrook (empat musim), Oscar Robertson (tiga musim), Wilt Chamberlain (31 kali pada musim 1967-1968), dan Nikola Jokic (29 kali pada musim 2022-2023).

"Ini suatu kehormatan," kata Domas, sapaan akrabnya. "Anda tercatat dalam buku sejarah NBA, liga terbaik di dunia. Jelas sekali, ini luar biasa, perasaan yang luar biasa. Tapi di saat yang sama, saya senang semuanya sudah berakhir. Beberapa minggu terakhir ini, semua orang menyebutkannya, dan saya di luar sana hanya mencoba memainkan permainan saya dan membantu tim ini menang."

Inilah target selanjutnya dari Domas, seperti yang diutarakan oleh kepala pelatih Kings, Mike Brown. Meskipun Sabonis akan mencoba untuk mencapai prestasi yang luar biasa, perayaannya tidak akan bertahan lama. Domas fokus pada gambaran yang lebih besar menjelang babak playoff NBA. Dan, itu bukanlah tugas yang mudah bagi Kings, yang membuka serangkaian pertandingan berturut-turut melawan Dallas Mavericks pada hari Selasa dan Jumat di Golden 1 Center.

Sikap Sabonis setelah mencapai tonggak sejarah mencerminkan pola pikir yang ditanamkan Brown di Sacramento Kings sejak mengambil alih sebagai pelatih kepala musim lalu. Kings lolos ke babak playoff tahun lalu untuk pertama kalinya dalam 16 musim, tapi itu tidak cukup baik bagi Brown. Sabonis memecahkan rekor dan naik ke papan peringkat, tapi itu juga belum cukup. 

"Saya pikir dia menghargainya. Saya pikir itu menyentuh hatinya," kata Brown tentang Sabonis. "Tetapi pada akhirnya, dia ingin menang. Dia sangat ingin juara. Itulah yang menjadikannya lebih istimewa." (*)

Foto: nba.com

Komentar