Ini adalah musim kedua Jerome Anthony Beane Jr. berlaga di Indonesian Basketball League (IBL). Setelah menjadi mentor untuk para pemain muda di Indonesia Patriots musim lalu, kini pemain yang akrab disapa Beane ini membela Pelita Jaya Jakarta. Beane mengisi slot pemain naturalisasi/keturunan (heritage) yang dibuka mulai musim ini. Bersanding dengan dua pemain asing di lapangan, sumbangsih dan agresivitas Beane memang jauh berbeda ketimbang musim lalu. Namun, ada satu hal yang terus konsisten dalam Beane sejak musim lalu yakni koleksi sepatu basketnya yang luar biasa.
Dalam laga terakhir Pelita Jaya melawan Bali United Basketball (9/3) di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Beane mencuri perhatian lewat sepatu basket yang ia gunakan. Membantu Pelita Jaya menang 92-54 dengan torehan 16 poin, 6 asis, dan 5 setal selama 20 menit di lapangan, Beane tampil menggunakan Nike Book 1. Beane adalah pemain IBL pertama yang menggunakan sepatu ini di IBL 2024 sebelum Arki Wisnu juga memakai sepatu yang sama sehari setelahnya saat Satria Muda Pertamina Jakarta menghadapi Prawira Harum Bandung.
Berbincang dengan kami usai gim, Beane menceritakan sedikit banyak kesukaannya terhadap sepatu, tidak hanya basket melainkan juga sneakers secara keseluruhan. Pemain yang pernah bermain di Liga Italia ini pun tampak sangat bersemangat dalam menceritakan kecintaannya pada salah satu kultur yang cukup dalam di Amerika Serikat ini. Berikut perbincangan kami.
Halo Beane! Jujur saja, sepanjang gim tadi saya terus memandangi sepatu itu (Book 1). Bagaimana rasanya di kaki?
Halo! Sepatu ini nyaman digunakan. Saya asli St.Louis, Amerika Serikat, oleh karena itu saya suka sepatu Nike Air Force 1, dan sepatu ini mirip sekali dengan itu. Dari saya berasal, Air Force 1 adalah sebuah kultur dalam kehidupan kami.
Bisa cerita mengenai awal mula kesukaan Anda dengan sepatu?
Saya rasa ini semua dimulai saat saya di bangku kuliah. Pelatih kampus saya, dia punya kontrak dengan Nike, jadi ia selalu memberikan saya Nike, Jordan, karena kaki saya kecil dan itu memang gratis haha. Pemain-pemain yang dulu ia latih jug kerap datang dan memberikan sepatu kepada para pemain. Seiring saya bertambah dewasa, saya juga akhirnya cinta pada sepatu-sepatu ini.
Saya sebenarnya sudah menyadari dari musim lalu mengenai rotasi sepatu Anda yang cukup solid. Hari ini Anda menggunakan adidas Harden Vol.8 dan Book 1, bagaimana Anda mendapatkannya?
Kalau Book 1, saya dapat saat pulang ke Amerika Serikat kemarin. Saat Anda dari St.Louis, Anda punya banyak kenalan yang ada di NBA. Jadi kuncinya Anda harus kenal beberapa orang di sana hahaha. Mereka pasti terkoneksi dengan Nike, jadi ya saya punya akses untuk mendapatkannya. Kalau Harden saya dapat dari toko di Indonesia, Ivan dan Senna membantu saya untuk mendapatkannya.
Dua sepatu ini sedang dalam banyak sorotan, sedang panas-panasnya. Mana yang Anda lebih sukai?
Saya ini punya masalah di kaki haha, jadi tergantung dengan situasi kaki saya hari itu. Hari ini kaki saya terasa lebih kaku, jadi saya pakai Book 1. Sepatu ini lebih fleksibel dari Harden Vol.8, mengingatkan saya pada Nike Kobe 4. Saya penggemar berat Kobe 4, jadi saya lebih memilih Book 1. Tentu saja karena ia mirip dengan Air Force 1. Sekali lagi, saya dari St.Louis, jadi ya saya suka Air Force 1.
Sekarang waktunya pertanyaan yang sangat dasar. Apa tiga sepatu basket terbaik menurut Anda?
Hmm, pertanyaan yang sulit. Untuk saya, Kobe 4, Kobe 6, dan mungkin Air Jordan 13. Wato (Brandon Jawato) punya satu Kobe yang 6 yang hitam semua. Saya kesal dia punya itu karena saya tidak haha.
Bagaimana tentang sepatu apa yang sulit Anda dapatkan?
Sepatu basket atau sepatu keseluruhan?
Bagaimana kalau dua-duanya?
Sebelumnya adalah Jordan 1 Dior. Saya mendapatkannya di Paris. Sekarang ia duduk manis di lemari, melihat ke arah saya haha. Saya cinta sepatu itu. Sebenarnya saya sudah sempat memakai sepatu itu dua kali tapi saya berjalan dengan sangat hati-hati. Orang-orang bertanya kepada saya, "Kenapa jalanmu begitu?" , Saya bilang karena sepatu saya ini hahaha. Saya akan berpikir dalam sekali untuk memakainya lagi.
Ya, sepatu itu memang luar biasa langka ya. Terima kasih Beane atas waktunya. Senang berbincang dengan Anda!
Kapanpun, terima kasih juga!
Foto: Ariya Kurniawan, Sneaker News