Damian Lillard akan kembali untuk pertama kalinya sebagai lawan bagi Portland Trail Blazers. Milwaukee Bucks bertandang ke Moda Center, Portland, Oregon besok. Lillard mengaku tetap menaruh rasa hormat kepada tim yang pernah ia bela selama 11 tahun itu.
“Saya mencintai organisasi ini dan menyayangi setiap orang yang pernah membantu saya. Menurut saya yang paling sulit bukan soal keretakan hubungan. Jadi kembali lagi dan berada di sini, saya berada dalam situasi yang hebat,” kata Lillard dilansir melalui ESPN.
Pemain dari Weber State University itu dipilih dalam NBA Draft 2012 sebagai urutan keenam. Musim lalu Lillard mencatat rata-rata 32,2 poin dengan Blazers. Ia memiliki rataan paling tidak 24 poin dalam 8 musim sebelumnya.
Ketidakseriusan Blazers untuk bersaing membuat Lillard muak. Selama 11 musim itu, Blazers kalah di ronde pertama lima kali. Capaian terbaik Lillard dan Blazers saat masuk final wilayah pada 2019 dan disapu bersih oleh Warriors. Pada musim terakhir Lillard di Blazers, mereka tidak lolos playoff (33-49).
Lillard akhirnya mengajukan permintaan pertukaran pada Juli 2023. Tidak bisa langsung direalisasikan. Terjadi tarik ulur antara Blazers dengan Miami Heat. Pada akhirnya Bucks mendapatkan Lillard dengan melibatkan Phoenix Suns.
“Alasan mengapa semua ini terjadi adalah untuk mendapatkan kesempatan memenangkan semuanya. Kita tidak bisa berada di tempat tersebut dalam waktu yang bersamaan. Jadi, saya kembali dengan cinta dan bersemangat untuk bermain lagi di Moda Center,” kata ruki terbaik 2012 itu.
Lillard pun nyaman di Bucks yang memberinya lingkungan yang kompetitif. Bucks berada sebagai unggulan kedua dengan 32-15. Sedangkan Blazers masih kesulitan apalagi tidak ada sosok seperti Lillard. Blazers menjadi tim kedua terburuk di Barat dengan 14-33.
Pelatih Blazers Chauncey Billups turut bahagia Lillard bisa mendapat apa yang ia cari. Billups mengakui merasa aneh harus melihat mantan anak asuhnya itu mengenakan jersey yang berbeda di Moda Center besok.
“Ia pernah mengalami situasi yang sulit tapi tidak pernah mengeluh tentang itu. Dia hanya seorang petarung yang datang untuk bertugas dan melakukan yang terbaik setiap saat. Saya menghormati keputusannya,” tutur Billups. (rag)
Foto: Stacy Revere/Getty Images