Pada tahun 2017, NBA mengizinkan tim menambahkan logo sponsor kecil, selain merek pakaian olahraga, di seragamnya. NBA kala itu meniru langkah liga-liga olahraga di Eropa, yang sudah melakukannya. NBA hanya mengizinkan ukurannya sebesar 3,6 sentimeter saja. Dampaknya luar biasa, kini tim-tim bisa mendapatkan tambahan uang rata-rata hingga 30 juta dolar atau setara dengan 47,5 miliar rupiah.
Awalnya, hak siar media menjadi primadona di kalangan klub. Karena mereka bisa mendapatkan 2,67 miliar dolar Amerika setiap musim atau setara dengan 42 triliun rupiah. Tetapi fakta terbaru yang diungkap oleh GlobalData, perusahaan data dan analitik Amerika Serikat, tim seperti Los Angeles Lakers, punya penghasilan sekitar 293,8 juta dolar Amerika atau sekitar 3,7 triliun rupiah berkat sponsor di seragam, yang berukuran 3,6 sentimeter. Salah satu faktornya adalah keberadaan LeBron James di klub tersebut.
Jake Kemp, Analisis Olahraga di GlobalData, menyebutkan bahwa mayoritas tim NBA punya sponsor yang menempelkan logo di jersei, kecuali tiga tim, yaitu LA Clippers, Memphis Grizzlies, dn Portland Trail Blazers. Berarti dengan asumsi jumlah besaran pendapatan total ke-27 tim, maka setiap tim di liga punya sponsor (yang menempelkan logo) mencapai 10,88 juta dolar Amerika di musim 2023-2024. Tim dengan pendapatan sponsor paling rendah adalah Utah Jazz dan Orlando Magic, yang nilainya 5 juta dolar Amerika per tahun.
Menurut infografik yang disajikan oleh Blinkfire di atas, maka kita bisa melihat bahwa industri keuangan mendominasi sponsor jersei di NBA dengan total sembilan merek terwakili, diikuti oleh e-niaga, hiburan, perangkat lunak, dan makanan dengan masing-masing dua merek. Tim lainnya memiliki beragam sponsor, mulai dari layanan kesehatan, telekomunikasi, baja, dan pariwisata.
Motorola adalah salah satu dari dua merek yang mensponsori dua tim berbeda tahun ini yaitu Chicago Bulls dan Milwaukee Bucks, seiring dengan upaya perusahaan telekomunikasi tersebut untuk terus menunjukkan kehadirannya di pasar Midwest. Ibotta, sebuah platform E-niaga, juga mensponsori dua tim yaitu Denver Nuggets dan New Orleans Pelicans.
Meskipun seringkali tampilannya dianggap terlalu kecil untuk dikenali pada siaran televisi, namun logo kecil di jersei telah muncul sebagai alat yang ampuh untuk media sosial dan aktivasi digital. Logo berukuran kecil ini mungkin luput dari perhatian di layar televisi, namun dampaknya di dunia digital tidak dapat disangkal. Penggemar menghabiskan lebih banyak waktu dibandingkan sebelumnya untuk mengonsumsi konten di platform media sosial, di mana setiap detail diperbesar.
Logo kecil tersebut secara efektif berfungsi sebagai papan reklame terintegrasi di ranah media sosial, memberikan sponsor visibilitas dan potensi keterlibatan yang tinggi. Ukurannya yang ringkas memungkinkan mereka untuk berintegrasi secara mulus dengan keseluruhan estetika jersei. (*)
Foto: TubeFilter