Pemain Cleveland Cavaliers Tristan Thompson dihukum skorsing atau larangan bermain 25 pertandingan tanpa bayaran. Ini merupakan buntut dari hasil tes yang menunjukkan bahwa Thompson positif menggunakan dua zat terlarang, yang dikenal sebagai steroid. Zat tersebut adalah ibutamoren dan SARM LGD-4033. 

Dalam pernyataan yang dibuat oleh NBA, Thompson telah terbukti menggunakan ibutamoren dan SARM LGD-4033, setelah dilakukan tes. Sehingga dia melanggara ketentuan Program Anti-Narkoba NBA/NBPA. Sementara pihak Cavaliers menyatakan akan mendukung penuh keputusan liga ini. 

"Kami mendukung penuh keputusan liga. Kami juga mendukung Program Anti-Narkoba yang telah dicanangkan oleh NBA dan NBPA. Dan, kami kecewa dengan berita terbaru seputar Thompson. Ketika Thompson absen, jelas akan berdampak pada tim kami. Tapi kami berdiri di belakang Tristan, dan menawarkan dukungan dari kami selama masa skorsing ini," kata juru bicara Cavaliers. 

Menurut studi kesehatan, cara kerja ibutamoren adalah mendorong pelepasan hormon pertumbuhan dari kelenjar pituitari. Sedangkan SARM LGD-4033 atau yang juga dikenal sebagai Ligandrol, memiliki sifat meniru aktivitas testosteron dalam tubuh, sehingga bisa digunakan untuk mengkatkan energi, meningkatkan kinerja tubuh, dan meningkatkan pertumbuhan otot. Kedua zat tersebut masuk dalam daftar zat terlaran dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA). 

Pada awal bulan Januari 2024, Thompson dikeluarkan dari NBA Paris Game 2024, dalam pertandingan melawan Brooklyn Nets. Dia tidak terima dengan ejekan pemain Nets, Nic Claxton, lalu menabraknya. Sehingga Thompson dinyatakan melakukan pelanggaran keras. Dalam 36 pertandingan musim ini, atlet kelahiran Kanada ini rata-rata mencetak 3,8 poin dan 3,9 rebound dengan bermain 12,4 menit per pertandingan. (*)

Foto: Men's Journal

Komentar