Los Angeles Lakers belum bisa keluar dari tekanan, sejak memenangkan In-Season Tournament NBA. Karena performa mereka terut menurun, maka berhembus isu keretakan hubungan antara pemain dan pelatihnya. Shams Charania dan Jovan Buha dari The Athletic melaporkan bahwa kekecewaan pemain terhadap kepemimpinan kepala pelatih Darvin Ham semakin besar. 

Rekor pertandingan Lakers secara keseluruhan adalah 17-18. Mereka duduk di peringkat ke-10 Wilayah Barat, dan menjauh dari predikat penantang gelar juara musim ini. Meskipun mereka punya rekor sempurna di turnamen tengah musim (6-0), tetapi Lakers hanya mencetak 11 kemenangan dari total 29 pertandingan musim reguler non-IST (In-Season Tournament). Padahal LeBron James dan Anthony Davis hanya absen bersamaan dalam lima pertandingan saja. 

Bahkan kalau dilihat dari rekor terakhir, Lakers sudah kalah sembilan kali dalam 12 pertandingan sejak memenangkan In-Season Torunament. Kekalahan 96-110 atas Miami Heat juga merupakan kekalahan ketiga Lakers berturut-turut dalam tiga laga terakhir. Situasi inilah yang disebut oleh Austin Reaves dengan kata "menyebalkan". 

"Kami kalah. Kapan pun Anda kalah, suasananya tidak bagus. Anda tahu? Jika saya masuk ke (ruang ganti) dan suasananya tidak hilang setelah kesulitan yang kami alami, maka saya akan kalah. prihatin. Itu benar,” kata Reaves kepada wartawan, melalui ESPN. "Anda tahu, saya tidak berharap kami akan senang dengan cara kami bermain. Jadi, sampai kami menemukan jawabannya, Anda tahu, suasana menyebalkan seperti ini tidak akan hilang. Kami harus memenangkan pertandingan."

Kepala pelatih Darvin Ham juga dikabarkan sudah frustasi untuk mengatasi masalah Lakers. Hal ini terlihat dari perubahan susunan pemain inti, di mana menempatkan Taurean Prince, Cam Reddish, dan Jarred Vanderbilt untuk bersanding dengan LeBron dan Davis. Meski skema awal ini berujung pada kemenangan Lakers atas OKC Thunder pada 23 Desember lalu, namun para pengamat menilai bahwa pelatih Ham sudah tidak percaya lagi dengan pemain inti sebelumnya. 

Pelatih Ham, setelah kalah dari Miami Heat berkata bahwa timnya lemah dari segala sisi. "Kami tidak mengeksekusi strategi dengan baik. Tim lawan bermain lebih keras dari kami malam ini, mengeksekusi stretagi lebih baik dari kami, lebih mengandalkan fisik daripada kami malam ini. Kami bekerja keras malam ini, jadi itu yang sedang kami upayakan. Namun, jika kami terus menggunakan skema seperti ini, maka tidak akan baik bagi kami," jelasnya. 

Pada dasarnya Darvin Ham bukan pelatih yang buruk. Musim lalu, dia membangkitkan Lakers dari rekor 2-10 menjadi 43-39 di akhir musim, dan mencapai final wilayah. Tapi hal itu bisa dilakukan kalau semua pemain percaya pada strategi yang dibuatnya. Kalau pemain sudah kehilangan kepercayaan, maka sulit bagi Lakers untuk bangkit dari keterpurukan. (*)

Foto: Deadspin

Komentar