Kepala pelatih Monty Williams melihat secercah harapan, meski Detroit Pistons harus menderita 28 kekalahan beruntun. Mereka dijuluki tim terburuk di liga, karena sudah kalah 28 kali dalam satu musim kompetisi. Padahal kalau dilihat dari rekor buruk di NBA, Philadelphia 76ers juga pernah kalah sebanyak itu, namun dalam dua musim. Pelatih Williams ingin para pemain Pistons meniru Joel Embiid yang mengusung semboyan "Trust The Process" saat Sixers terpuruk.
Kalau dilihat dari rekaman pertandingan terakhir, melawan Boston Celtics, sebenarnya Pistons tampil cukup bagus. Mereka membuka keunggulan 21 poin atas Celtics, yang notabene tim terbaik di liga dalam hal pertahanan. Mereka juga berhasil memaksa Celtics ke babak tambahan waktu, sebelum akhirnya Pistons menyerah 122-128, untuk kekalahan ke-28 berturut-turut.
Ini merupakan kali pertama sepanjang musim di mana Pistons bisa unggul lebih dari 20 poin atas lawannya. Pertama kali mereka melakukan pertandingan hingga overtime dalam dua bulan terakhir. Perlu dicatat bahwa Pistons hanya kalah dengan margin satu poin dari Miami Heat, lalu kalah dengan selisih dua poin dari Milwaukee Bucks, dan hanya kalah empat poin dari juara bertahan Denver Nuggets.
Pelatih Williams mengakui bahwa timnya mengalami tekanan mental yang besar dengan kalah sebanyak itu. Tetapi dia memiliki bukti, bahwa Pistons masih bisa bersaing dengan kontestan NBA lainnya. Bahkan dengan tim yang ada di papan atas.
"Seburuk apa pun rasa sakit yang mereka rasakan saat ini, saya turut merasakan rasa sakitnya demi mereka," ujarnya. "Tetapi saya mengatakan kepada pemain, 'Jika kami menghadirkan ketangguhan dan eksekusi seperti itu, tanpa turnover, maka kami tidak hanya akan memenangkan satu pertandingan. Kami akan mengguncang liga ini.'"
Detroit Pistons punya rekor 2-29 dan menyamai rekor kekalahan Philadelphia 76ers dengan 28 kekalahan berturut-turut. Situasinya sama, dan kala itu Sixers memilih untuk percaya pada proses yang berjalan. Joel Embiid sebagai bintang Sixers sampai-sampai dijuluki "Trust The Process" karena selalu mengatakan hal tersebut dalam wawancara. Sekarang pelatih Williams tampaknya menerapkan semboyan yang sama untuk tim Pistons.
Sekadar mengingat cerita masa lalu, di mana semboyan "Trust The Process" awalnya didengungkan oleh mantan manajer Sixers Sam Hinkie, yang membahas "proses" untuk membangun kembali tim. Dia melakukan perombakan tim, termasuk menyusun daftar nama pemain yang kurang optimal untuk memastikan pengambilan draft yang tinggi. Kritikus mencemooh strategi tersebut sebagai permainan tanking untuk meningkatkan posisi draft tim.
Kemudian, Joel Embiid dari 76ers mengungkapkan dia memilih julukan 'The Process' menjaga warisan Hinkie tetap hidup. Karena, rencana radikal Hinkie untuk membangun kembali Sixers melalui penghancuran total pada awalnya dijuluki "Proses", tetapi sebagai permata utama dari rencana itu, Embiid-lah yang menikmati hasilnya sekarang.
Sementara itu, Pistons membutuhkan kemenangan di kandang melawan Toronto pada Sabtu malam (30/12) waktu Amerika Serikat, untuk menghindari memecahkan rekor NBA kekalahan beruntun terlama dalam sejarah liga.
"Saya tidak tertarik untuk hanya memenangkan satu pertandingan lagi tahun ini. Anda tahu maksud saya? Untuk menghentikan ini. Menurut saya, itu akan lebih baik," kata pemain Pistons Cade Cunningham. "Tujuan kami jauh lebih tinggi dari itu. Kami memiliki apa yang diperlukan untuk memenangkan pertandingan, itu bukan apa-apa. Namun untuk menyatukan permainan, untuk menemukan sistem kami, menemukan apa yang cocok dan memungkinkan kami mempertahankan keunggulan. Hanya itu yang kami cari sekarang."
Dalam catatan olahraga besar Amerika Utara, hanya Chicago Cardinals dari NFL, yang kalah 29 kali berturut-turut pada musim 1942-1945. Itulah catatan kekalahan beruntun terlama untuk sebuah klub olahraga dalam satu musim kompetisi. Jika Pistons kalah melawan Raptors, maka mereka menyamai catatan buruk Cardinals. (*)
Foto: clickondetroit.com