Memang terdengar aneh ketika seorang pemilik tim yang hampir setiap laga duduk di tepi lapangan, pemilik dengan denda terbanyak karena meneriaki wasit, atau pemilik yang rela dicaci maki penggemar karena ikut campur dalam menentukan roster pemain, pada akhirnya harus menjual timnya. Apakah Mark Cuban hanya sekadar ingin beralih ke bisnis hotel dan kasino saja? Ternyata banyak yang penasaran dengan alasan sebenarnya ketika Cuban rela melepas saham mayoritas Dallas Mavericks.
NBA menyetujui penjualan saham mayoritas Dallas Mavericks oleh Cuban kepada keluarga Adelson dan Dumont, yang menjalankan Las Vegas Sands Corp.. Kesepakatan itu disetujui hanya sebulan sejak Miriam Adelson dan Sivan serta Patrick Dumont mengumumkan niat mereka untuk membeli klub tersebut. Pembelian tersebut berada dalam kisaran penilaian 3,5 miliar dolar Amerika.
Tetapi Cuban tetap memiliki 27 persen saham klub, dan berperan sebagai alternate governor, yang bertugas mengendalikan operasi bola basket Mavericks. Namun ada sebuah pengakuan menarik di mana Cuban menjelaskan alasan utama dirinya melepas saham mayoritas klub.
Cuban mengatakan ketika dia membeli Mavericks pada tahun 2000, dia mendapatkan keuntungan dalam memahami teknologi. Dia menjadi miliarder ketika perusahaan streaming radio internet yang didirikan dibeli oleh Yahoo!. Tetapi sekarang, masa depan kesepakatan hak siar media dipertanyakan. Daimond Sports, perusahaan pemilik jaringan olahraga regional yang menyiarkan Mavericks, menuju kebangkrutan.
Cuban berpikir bahwa dengan menjual saham klub, maka Mavericks tidak akan terpengaruh dengan pendapatan dari hak siar media. Atau, dengan kata lain, ketika Diamond Sports benar-benar bangkrut, maka kondisi finansial Mavericks tetap terjaga. "Secara finansial, kami berada dalam posisi yang lebih baik. Sehingga kami bisa tetap bersaing dengan tim-tim lainnya," kata Cuban kepada the Sentinel Record.
Alasan kedua, Cuban melihat bahwa mengelola NBA sekarang semakin mahal. Sehingga perlu orang yang benar-benar memahami bisnis ini, baik dari sudut pandang pemain dan klub. Dengan Cuban melepas saham mayoritas, dia akan fokus pada tim saja. Fokus pada pengambilan keputusan dalam perekrutan dan pemecatan, baik pelatih dan pemain, serta menentukan siapa saja pemain yang akan diambil dalam bursa pasar "free agent".
"Saya melihat, sebuah klub jika tidak dikelola dengan tepat, maka mereka akan mempunyai pengeluaran 300 juta dolar atau lebih per tahun, hanya untuk pemain saja. Patrick Dumont tidak masalah untuk menjaga tim tetap kompetitif, tapi saya ingin menjaga tim tetap stabil," ujarnya.
Cuban menutup penjelasannya dengan mengatakan bahwa ketika dirinya memegang 27 persen saham klub, maka dirinya ingin memberikan ketenangan kepada penggemar. Cuban ingin tetap memastikan Mavericks tidak pergi dari Dallas. (*)
Foto: Dallas Morning Post