Pada hari Rabu (27/12) waktu Amerika Serikat, NBA menyetujui penjualan saham mayoritas (pengendali) tim Dallas Mavericks. Mark Cuban sebagai pemilikinya sudah sepakat dengan keluarga yang menjalankan perusahaan kasino Las Vegas Sands. Dengan penjualan saham klub ini, nantinya Cuban akan bisa membangun arena baru di pusat kota Dallas, termasuk hotel dan kasino. 

Sejak awal, Cuban memang ingin bermitra dengan Las Vegas Sands. Tujuannya agar dirinya bisa memenuhi ambisi pribadi mendirikan hotel dan kasino, serta arena untuk tim Mavericks. Karena sejatinya, Cuban menjual saham dengan syarat khusus. Dia ingin tetap dilibatkan dalam tim Dallas Mavericks, sebagai penentu kebijakan tim. 

Kesepakatan Cuban dengan keluarga Miriam Adelson dan Sivan serta Patrick Dumont terjadi bulan November 2023. Pembelian tersebut berada dalam kisaran penilaian 3,5 miliar dolar Amerika. Patrick Dumont adalah menantu laki-laki Miriam Adelson dan presiden serta chief operating officer perusahaan Las Vegas Sands, dan akan menjabat sebagai gubernur Mavericks. Sementara Miriam Adelson adalah janda raja kasino mendiang Sheldon Adelson. 

Baca juga: Mark Cuban Dikabarkan Menjual Saham Dallas Mavericks

Masalahnya adalah perjudian tidak legal di Texas, dan upaya untuk melegalkannya menghadapi rintangan besar. Meski begitu, Miriam Adelson tidak merahasiakan dorongannya untuk membawa perjudian kasino ke Lone Star State. Dia menyumbangkan lebih dari 2 juta dolar Amerika tahun lalu ke dalam komite aksi politik, yang disebut Texas Sands, yang menyumbang banyak uang kepada legislator negara bagian dan memenuhi Capitol yang dikuasai Partai Republik dengan para pelobi. Dia memberikan tambahan 1 juta dolar Amerika secara terpisah kepada Gubernur Partai Republik Greg Abbott.

Namun upaya itu gagal memberikan terobosan tahun ini di Badan Legislatif Texas, di mana penolakan terhadap legalisasi kasino semakin kuat. Tilman Fertitta, selaku pemilik tim NBA yang merupakan operator kasino, pemilik Houston Rockets, yang juga mendukung membawa kasino ke negara bagian asalnya tetapi telah menyaksikan anggota parlemen mengabaikan gagasan tersebut dari tahun ke tahun.

Cuban adalah pemilik yang sangat menonjol sejak dia membeli tim tersebut pada tahun 2000. Dia tidak pernah ragu untuk mengutarakan pendapatnya, selama bertahun-tahun bertemu dengan wartawan saat dia mengerjakan mesin latihan sebelum sebagian besar pertandingan kandang. NBA telah mendenda jutaan dolar untuk Cuban. Sering kali karena kritiknya terhadap wasit, namun baru-baru ini karena komentarnya tentang melakukan draft pick.

Dallas adalah salah satu waralaba terburuk dalam olahraga profesional pada tahun 1990-an tetapi berubah menjadi salah satu yang terbaik di bawah kepemimpinan Cuban, dengan banyak bantuan dari bintang Dirk Nowitzki, sekarang menjadi anggota Hall of Fame Bola Basket dan pemimpin tim yang memenangkan kejuaraan NBA tahun 2011. Cuban merupakan weorang pecandu bola basket lulusan Indiana University, dia hampir selalu berada di tepi lapangan untuk pertandingan Mavericks. (*)

Foto: Dallas Morning News

Populer

Mike James: NBA Bukan Tempat Terbaik untuk Saya
Yuki Kawamura Tirukan Selebrasi "Too Small", Meski Tidak Suka
Format NBA All-Star Kemungkinan Berubah Lagi
Jaime Jaquez Jr. Masih Bimbang Memilih Timnas
Manfaatkan Badai Cedera, Doncic dan Mavericks Benamkan Magic!
DJ Augustin Gantung Sepatu
Banyak Pemain Cedera, Pep Guardiola Keluhkan Jadwal Manchester City Seperti NBA
Reaksi Giannis Tanggapi Pernyataan Trump Tentang Yunani
Bulls Kembalikan Matas Buzelis ke G League
Vince Carter Terharu Mengenang Momen Indah dengan Raptors