"Jika saya seorang penggemar, maka saya tidak ingin menonton paruh kedua pertandingan itu," kata kepala pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr, mengingat kekalahan timnya atas Denver Nuggets di laga Hari Natal (25/12) waktu Amerika Serikat. Pelatih Kerr menyoroti wasit yang tidak konsisten dalam meniup peluit saat Warriors dalam posisi bertahan. Sehingga hal tersebut menguntungkan bagi Nuggets.
Pada dasarnya, Kerr menerima dengan lapang dada ketika timnya kalah 114-120 dari Nuggets. Namun dirinya mengakui kalau ada kejanggalan dalam laga tersebut. Terutama dalam hal konsistensi wasit dalam meniup pelanggaran saat Warriors bertahan. Karena Nuggets bisa mendapatkan 32 tembakan gratis dalam laga tersebut.
Padahal skema permainan Warriors jitu, dengan menghentikan laju Nikola Jokic. MVP NBA dua kali tersebut ditahan hanya memasukkan 4 dari 12 percobaan tembakan sepanjang pertandingan. Tapi anehnya, Jokic tetap bisa mencetak 26 poin, karena memasukkan 18 tembakan gratis dari 18 kesempatan. Angka inilah yang sangat dibenci oleh Steve Kerr.
"Saya punya masalah dengan wasit. Bagaimana mereka sangat berpengaruh pada cara kami mengatur pertahanan. Apa yang kami lakukan di pertahanan, hanya membuat kemungkinan pemain lawan mendapatkan tembakan gratis semakin besar. Jadi bagaimana kami harus bermain, ketika di sisi yang lain kami harus menyesuaikan dengan keinginan wasit," tegas Kerr. "Itu 'menjijikkan'. Karena bertahan, hanyalah memancing wasit untuk meniup peluit saja."
Warriors mendapatkan 23 kali pelanggaran selama laga tersebut, berbanding 17 pelanggaran dari Nuggets. Stephen Curry ditiup empat kali, lalu Andrew Wiggins dan Trayce Jackson-Davis masing-masing ditiup lima kali. Sementara Kevon Looney yang bertugas menjaga Jokic mendapatkan tiga tiupan. Senada dengan pelatihnya, Curry juga protes dengan beberapa keputusan wasit.
"Sulit bagi tim saat menghadapi pemain yang bisa memanfaatkan pelanggaran. Di satu sisi, fisik kami terkuras untuk mempertahankan ring dari serangan lawan. Di sisi lain, karena wasit tidak konsisten, maka skema pertahanan bisa berubah. Itu bisa memperlambat keseluruhan permainan," ujar Curry, dikutip dari Sports Illustrated.
Warriors memang tidak punya banyak pilihan ketika berhadapan dengan Nikola Jokic. Membiarkannya lolos akan sangat berbahaya, karena bisa mencetak banyak poin. Tetapi menjaga Jokic, berisiko terhadap tiupan wasit. Jokic sendiri dikenal sebagai pemain yang tenang dalam melakukan tembakan gratis. Seperti saat menang melawan Warriors, Jokic memasukkan 18 tembakan gratis yang menjadi rekor tertinggi dalam kariernya. (*)
Foto: Yahoo!Sports