Rangkaian Peak Roadshow ditutup dengan sebuah komitmen untuk mendukung liga basket pelajar tingkat SD dan SMP. Karena bukan hanya semangat untuk berkompetisi saja, melainkan tujuan besarnya untuk membangun karakter manusia Indonesia. 

Hal ini disampaikan oleh tokoh basket Nasional Ary Sudarsono saat berkunjung ke sekolah Budi Utama, sebagai penutup rangkaian perjalanan yang digagas oleh Peak Sport Regional Indonesia. Dihadiri oleh para siswa SD, SMP, SMA dan perwakilan orang tua murid dan guru di sekolah tersebut Ary Sudarsono, mantan wasit FIBA Internasional, memberikan motivasi lewat pengalamannya di dunia basket dan pendidikan. Dia berharap generasi muda Indonesia mempunyai karakter "Manusia Basket Indonesia" yang lebih baik lewat kompetisi. 

"Sesuai visi sekolah Budi Utama yang mengajarkan karakter kepada setiap para siswanya secara optimal dan terpadu, sehingga menjadi manusia yang berbudi utama. Karena karakter merupakan salah satu pondasi utama untuk membentuk kepribadian manusia yang bagus. Semoga motivasi tersebut membawa dampak positif sekaligus menambah wawasan bagi siswa Budi Utama," kata Fendy, perwakilan sekolah Budi Utama. 

Hendarto Tjai selaku CEO Peak Indonesia menyambut baik kegiatan ini dan berharap dari Yogykarta ini akan lahir liga SD dan SMP yang mengajarkan manusia basket Indonesia yang unggul dan mempunyai karakter yang baik di segala bidang.

"Peak Sport Region Indonesia rencananya akan mendukung adanya kompetisi basket SD, SMP yang akan digagas oleh Rachmad Kasim Martadji dan Ary Sudarsono di Yogyakarta. Yang terpenting bukan kompetisi atau liganya. Tapi kami ingin mendidik pebasket usia dini dengan mengajarkan nilai dan karakter luhur yang akan menjadi bekal mereka kedepannya," ujar Hendarto Tjai.

"Dalam waktu dekat kami akan menggulirkan suatu konsep liga pelajar, SD, SMP dan Mahasiswa. Kami ingin mengajarkan dan membentuk karakter generasi milenial dan gen Z yang berkepribadian baik. Gagasan besar kita adalah 'Save Our Nation Through Basketball'. Gerakan pertama kami di awal 2024 adalah mengumpulkan orang tua murid dan guru di Yogyakarta," tutup Ary Sudarsono, yang mendapat julukan Peluit Emas saat masih aktif menjadi wasit FIBA Internasional. (*)

Sumber berita dan foto: Peak Sport Region Indonesia

Komentar