Boston Celtics tak terkalahkan di kandang dalam 14 gim beruntun. Celtics juga tetap menjadi tim terbaik dengan rekor 20-5. Orlando Magic menjadi korban terbaru di TD Garden, Boston dengan kekalahan 114-97.
“Kami sangat percaya bahwa tim tamu yang datang ke gedung ini dan mengalahkankan kami pasti akan menjadi malam yang istimewa bagi mereka,” ujar Kristap Porzingis mengenai rekor kemenangan kandang Celtics.
Ini merupakan rekor kemenangan kandang kedua terbaik Celtics. Kemenangan kandang terbaik terjadi pada 1957-1958 saat era Bill Russell. Ia memimpin Celtics menjaga keangkeran TD Garden dengan 17 kemenangan beruntun.
Celtics meraih lima kemenangan beruntun usai menumbangkan Magic. Celtics membangun jarak selepas 17 menit pertama. Sebelumnya, Magic sempat memimpin dengan 10 poin. Kemudian pada kuarter keempat Celtics menggandakan keunggulan dengan margin 23 poin.
Jaylen Brown memanas. Ia meraih 17 dari total 31 poin di kuarter keempat. Brown bermain selama 34 menit. Ia melepaskan 12 tembakan (20 percobaan) dengan 5 tripoin tepat sasaran. Selain itu, Brown juga mencetak 5 rebound dan 6 asis.
Jayson Tatum menyusul dengan 23 poin dari 8 tembakan tepat sasaran termasuk 4 tripoin. Tatum juga mencetak 8 rebound dan 3 asis. Kristaps Porzingis masih konsisten dengan dobel-dobel 15 poin dan 10 rebound.
Derrick White dan Jrue Holiday membuat starter Celtics semakin solid. Jrue mengumpulkan 14 poin dan 6 rebound. White menambah dengan 10 poin, 5 rebound, 4 asis, dan 3 blok. Secara keseluruhan Celtics melesakkan 45 tembakan (95 percobaan).
“Saya pikir kami mulai memainkan apa yang saya sebut sebagai bola basket Celtics. Mulai dari mentalitas, ketangguhan, pertahanan, dan identitas,” kata Joe Mazzulla, pelatih Celtics.
Paolo Banchero memimpin Magic dengan dobel-dobel. Rookie of the Year 2023 itu meraih 36 poin dan 10 rebound. Banchero membuat 14 tembakan (30 percobaan) dalam 35 menit. Disusul Jalen Suggs dengan 13 poin dan 5 rebound. (rag)
Foto: Brian Babineau/NBAE via Getty Images