Pelajaran Berharga dari Dua Finalis Turnamen NBA

| Penulis : 

Los Angeles Lakers dan Indiana Pacers, minggu kemarin menjadi sorotan. Karena keduanya tampil di laga final In-Season Tournament NBA edisi perdana. Sekarang, mereka juga jadi bahan pembicaraan karena penampilannya buruk. Pada hari Jumat (15/12) waktu Amerika Serikat, kedua tim mengalami kekalahan yang memaluka. Sehingga tim-tim lain harus belajar dari kesalahan kedua klub tersebut. 

Pertama tentu saja Lakers. Mereka dikalahkan oleh San Antonio Spurs, yang notabene sebelumnya sudah kalah 18 kali berturut-turut. Lakers yang juara turnamen tengah musim yang diadakan NBA, justru tidak berdaya di hadapan tim yang berada di dasar klasemen Wilayah Barat. Penampilan Lakers sepulang dari Las Vegas juga tidak bagus. Rekor mereka 1-2 dalam tiga laga terakhir. 

Indiana Pacers juga sama. Seminggu yang lalu mereka jadi perbincangan NBA setelah masuk final In-Season Tournament NBA. Namun yang terjadi seminggu kemudian, mereka dikalahkan oleh Washington Wizards (123-137) di Capital One Arena. Wizards adalah tim yang kalah enam laga berturut-turut sebelum berjumpa Pacers. Wizards terakhir menang 8 November 2023, melawan Detroit Pistons. 

Pacers rupanya langsung mengadakan pertemuan tim di Detroit. Karena Pacers dikalahkan oleh lima tim yang jika musim berakhir hari ini, mereka ada di tempat pertama Draft NBA. Dalam arti mereka tim-tim yang berada di klasemen bawah. Tim yang mengalahkan Pacers adalah Washington Wizards, Portland Trail Blazers, Charlotte Hornets, Chicago Bulls, dan Toronto Raptors. 

"Itu hanya ciri khas grup muda," Kata point guard All-Star Tyrese Haliburton. "Bermain sesuai pesaing Anda. Setiap tim di NBA bagus, tapi ada beberapa pertandingan yang kita lihat ke belakang dan berkata, 'Sial, kita mungkin harus mendapatkan yang itu.' Kami harus tumbuh sebagai sebuah kelompok suatu saat nanti. Itu dimulai dari kami sebagai pemain, kami sebagai grup pertama, dan saya sebagai pemimpin. Kami harus menjadi lebih baik."

Benarkah yang dikatakan Haliburton? Mari kita lihat faktanya. 

Pacers memiliki serangan paling eksplosif dan efisien di NBA, memimpin liga dalam hal mencetak poin (128,2 poin per gim), efisiensi ofensif (122,4 poin per 100 ball possession) dan persentase akurasi (50,5 persen). Namun bahkan mereka mempunyai malam-malam ketika tembakan tidak bagus. Mereka mencetak adalah 48 dari 107 percobaan tembakan (44,9 persen) dan 15 dari 40 percobaan tripoin (37,5 persen), angka-angka yang meningkat pada kuartal keempat yang sebagian besar merupakan waktu "sampah" atau tidak ada gunanya. 

Pacers punya rata-rata kemasukan poin 63,0 poin per gim, angka terburuk di liga dengan selisih yang signifikan. Wizards adalah satu-satunya tim di liga yang mengizinkan lebih dari 126,0 poin per gim, tapi Pacers kalah dari mereka. 

Pada akhirnya, kepala pelatih Rick Carlisle mengingatkan bahwa tim paling buruk di NBA juga bisa sangat berbahaya. Karena mereka punya pemain-pemain terbaik, yang bisa kapan saja akan meledak. Wizards, punya Kyle Kuzma dan Jordan Poole. Sementara dalam kasus Lakers, meski mereka kalah 18 kali, tapi ada Victor Wembanyama, atau Devin Vassell yang sangat berbahaya. (*)

Foto: wishtv.com

Populer

Golden State Warriors Terjun Bebas
LeBron James Menangkan Lakers di Tengah Drama dan Kekacauan Utah Jazz!
Rumor NBA, Dua Pemain Dikaitkan Dengan Dallas Mavericks
Steve Kerr Merindukan Kevin Durant
Kyrie Irving Sebut Celtics Sebagai Tim Super
Giannis Antetokoumpo Cetak Sejarah Saat Bucks Menggilas Wizards
Hanya James Harden & Stephen Curry yang Capai 3 Ribu Tripoin
LeBron James Ingin Pensiun Sebelum Masa Jayanya Berakhir
Victor Wembanyama Pimpin Spurs Kalahkan Kings Dengan Penampilan Terbaiknya
Donovan Mitchell Meledak di Kuarter Keempat, Hentikan Tren Positif Celtics