Secara statistik, kepala pelatih Golden State Warriors merupakan penembak tiga angka paling akurat dalam sejarah NBA. Tetapi dia menolak disebut lebih baik dari pemainnya, Stephen Curry. Kerr beralasan bahwa tugasnya dulu lebih mudah dibandingkan Curry.
Steve Kerr memainkan 910 pertandingan selama 15 tahun kariernya sebagai pemain. Dia mencetak persentase tripoin 45,5 persen. Lebih tinggi dari rata-rata karier Steph Curry, yang punya persentase tripoin 43,2 persen. Tapi Kerr menolak jika dirinya disebut penembak paling akurat di NBA. Apalagi dibandingkan dengan Curry.
Kerr mengatakan kalau Curry lebih baik. Sebab, dia menjadi pilihan utama dalam serangan. Sehingga tugas Curry lebih sulit dibanding dirinya yang bermain di tim Chicago Bulls. Kerr tampil di samping pemain-pemain terbaik seperti Michael Jordan. Sehingga fokus pertahanan lawan sudah jelas ke Jordan, bukan untuknya. Sementara Curry setiap pertandingan mendapatkan pengawalan ketat dari lawan-lawannya.
"Anda harus lihat tingkat kesulitan, dan peluang setiap tembakan Curry. Maksud saya, jika Curry berada di posisi saya dulu, terbuka lebar, dan bisa melepaskan tembakan tripoin lebih nyaman, maka saya yakin persentasenya akan naik. Mungkin lebih besar dari yang saya miliki," ujarnya, dikutip dari Yahoo!Sports.
Kerr melanjutkan, bahwa seseorang seperti Curry akan punya persentase tembakan yang tinggi ketika dirinya tidak melepaskan begitu banyak tripoin dari tengah lapangan. Karena itu terlalu berisiko, dan bisa menurunkan persentase. Tetapi Curry harus melakukannya, untuk menyelamatkan timnya, atau sekadar menghindari penjaga yang lebih tinggi darinya.
"Curry melakukannya (tembakan dari tengah lapangan) hampir setiap malam. Mungkin jumlahnya juga ratusan. Bayangkan ketika data statistik menghapus tembakan dari tengah lapangan, maka Curry punya persentase tripoin lebih baik dari saya," jelas Kerr.
Sementara itu, Curry juga balik memuji pelatihnya dalam acara Showtime "Headliners with Racher Nichols". Curry menegaskan bahwa pelatihnya harus mengakui kalau dirinya sebagai penembak tripoin paling akurat di NBA. Meski pun Kerr menolak predikat tersebut.
"Steve tidak bisa lari dari pujian tersebut. Saya tidak ingin, Steve menolak pujian itu. Karena tembakan tripoin itu sangat dibutuhkan dalam pertandingan yang ketat. Kami harus melakukan tembakan di bawah tekanan setiap malam. Jadi siapa pun yang punya tekanan lebih sedikit, maka dia bisa jadi lebih akurat," kata Curry.
Steve Kerr berusaha mengakhiri perdebatan tentang siapa yang paling akurat dengan mengatakan sebuah fakta menarik. Bahwa setiap pemain, yang bertugas melakukan tembakan tiga angka, seharusnya tahu kapan dia harus melepaskan tembakan atau tidak. Karena jika tidak yakin, maka akan merusak persentase tembakannya sendiri. Tapi siapa yang peduli dengan persentase ketika di tengah pertandingan yang panas. Karena pemain seharusnya lebih fokus mencetak poin. Bukan berpikir tentang persentase tembakan. (*)
Foto: Bleacher Report