Awalnya LeBron James ragu dengan penyelenggaraan In-Season Tournament. Namun setelah merasakannya, dan masuk ke final, mega bintang Los Angeles Lakers tersebut tampak menikmatinya. LeBron bersyukur masih bisa merasakan pengalaman ini. Lalu yang paling penting, dia merasa bahwa keputusannya untuk tidak segera pensiun sudah tepat.
"Jika saya memutuskan pensiun, dengan apa pun alasannya, maka saya tidak menjadi bagian dari ini (In-Season Tournament NBA) lagi. Saya memang tidak menyiapkan apa-apa untuk menghadapi turnamen ini. Tapi saya senang dengan konsep ini. Sangat keren. Mari kita lihat, apakah kami bisa memanfaatkan momen keren ini," kata LeBron, kepada Dave McMenamin dari ESPN.
Apakah LeBron menyiapkan ini atau tidak? hanya dia yang tahu. Tetapi kalau dilihat dari fakta di lapangan. Lakers tampaknya lebih garang, ketika tampil di lantai warna-warni. Selama pertandingan Turnamen NBA, Lakers dominan dengan rekor 6-0 dengan rata-rata margin kemenangan 20,2 poin. Sementara dalam 17 pertandingan lainnya (musim reguler biasa), Lakers mencetak rekor 8-9 dengan rata-rata margin skor -5,5 poin. Jika LeBron dan rekan-rekannya tidak serius, bagaimana bisa punya margin skor lebih dari 20 poin per pertandingan.
Dalam kemenangan atas Phoenix Suns, di babak perempat final. LeBron mencetak atau memberikan asis pada 19 poin pertama Lakers di kuarter keempat. Dia juga mencatatkan 5 steal, yang menjadi rekor terbanyak dalam satu pertandingan sejak 22 Januari 2020. Kemudian pada laga semifinal melawan New Orleans Pelicans, LeBron mencetak 30 poin dengan akurasi tembakan 9 dari 12 percobaan, lengkap dengan 8 asis, dalam waktu 23 poin.
Lakers akan menghadapi ujian terakhir, sebelum dinobatkan sebagai tim paling dominan di In-Season Tournament NBA pertama. Lawannya adalah Indiana Pacers, yang saat ini memiliki peringkat ofensif terbaik dalam sejarah NBA. Mereka bermain cepat, dan hanya sedikit dari kontestan NBA yang mampu mengimbanginya. (*)
Foto: Kyle Terada - USA Today Sports