Kepala pelatih Los Angeles Lakers Darvin Ham senang timnya bisa lolos ke final perdana In-Season Tournament NBA. Tapi bukan hanya itu, dia melihat dari sisi yang berbeda, di mana para pemain benar-benar tampil di level tertinggi. Pelatih Ham menyukai ide menambahkan uang tunai sebagai hadiah, karena itulah alasan yang dipakai pemain ketika mereka tampil habis-habisan.
"Itu seperti, hei... mari tambahkan lebih banyak uang ke dompat," ujar Ham, sembari tertawa. "Awalnya saya ragu dengan turnamen ini. Tapi setelah menjalaninya, saya menyukai format ini. Terutama ada insentif yang didapatkan pemain di luar gaji. Itu memicu semangat mereka."
Hadiah uang tunai memang menjadi bahan obrolan dalam komunitas NBA akhir-akhir ini. Pelatih Lakers tersebut tidak segan untuk mengakui, bahwa selain pemain, para pelatih juga akan mendapatkan uang tunai. Jadi ide yang muncul adalah memiliki insentif tim lain di luar uang dan memiliki penentuan posisi playoff atau tiebreak untuk tempat playoff yang terkait dengan permainan turnamen.
"Itu adalah sesuatu yang pasti harus diperhatikan. Mungkin semacam kompetisi draft dan juga dompetnya, entahlah, semacam itu. Menurutku itu akan keren. Tetapi jika Anda ingin para pemain bermain di level yang sangat tinggi, tingkatkan anggarannya," kelakar pelatih Ham.
Para pemain Lakers kini semakin dekat dengan hadiah 500 ribu dolar yang akan mereka dapatkan jika memenangkan laga final melawan Indiana Pacers. Padahal awalnya mereka sempat mendapatkan pukulan mental sebelum pertandingan melawan New Orleans Pelicans di babak semifinal. Lakers dilarang memakai jersei hitam "California Dream" City Edition oleh NBA. Larangan ini mengacu pada kekhawatiran kontras visual antara warna jersei dengan warna lapangan khusus untuk semifinal di T-Mobile Arena. Tapi justru mereka membuktikan bahwa berburu hadiah jauh lebih penting, ketimbang ribut soal warna jersei. (*)
Foto: Cloudinary.com