Steve Kerr sempat termenung di hadapan awak media saat sesi wawancara usai pertandingan. Kepala pelatih Golden State Warriors tersebut seakan tidak percaya bahwa timnya kalah tipis 112-113 atas LA Clippers, Sabtu (2/11) waktu Amerika Serikat. Padahal dua hari sebelumnya, Warriors menang (120-114). Pelatih Kerr mengatakan kalau kekalahan dari Clippers kali ini lebih menyakitkan, ketimbang saat disingkirkan Sacramento Kings (123-124) di babak penyisihan In-Season Tournament, pekan lalu. 

Ini kedua kalinya, di mana Warriors sudah memimpin dengan jarak poin yang nyaman, dengan lebih dari 20 poin. Tetapi mereka harus tertunduk lesu saat buzzer berbunyi. Ketika kalah melawan Kings, Warriors unggul 24 poin. Sedangkan saat melawan Clippers, Warriors memimpin 22 poin. Clippers tidak pernah dalam posisi unggul kecuali di 9,2 detik tersisa, saat Paul George memasukkan tembakan tripoin. 

"Rasanya kami pantas mendapatkan hasil ini," kata pelatih Kerr. "Kami menjaga penguasaan bola dengan baik. Kami menjauhkan mereka dari garis pelanggaran. Tetapi kami tetap tenang ketika mereka melaju kencang (tidak merespons). Jadi kekalahan kali ini jauh lebih menyakitkan daripada pertandingan di Sacramento."

Pelatih Kerr menjelaskan bahwa situasi saat melawan Kings berbeda. Dia yakin kalau timnya bakal kalah. Karena Warriors melakukan 18 turnover selama pertandingan. Ditambah lagi, Warriors melakukan 31 pelanggaran, di mana banyak terjadi di area kunci, yang memberikan Kings 42 kesempatan tembakan gratis. 

"Di Sacramento, kami pantas kalah dengan semua turnover yang gila-gilaan dan pelanggaran. Tapi di Los Angeles merupakan pertandingan bersih yang kami mainkan. Para pemain membawa semangat, usaha, energi. Kami yakin bisa memenangkan pertandingan, jadi tidak diragukan lagi, ini menyakitkan," ungkapnya. 

Kalau dilihat dari data statistik pertandingan melawan Clippers, rasanya tidak ada yang salah dari Warriors. Akurasi tembakan mereka bagus dengan 44,2 persen, termasuk 17 tripoin dari 43 percobaan. Mereka juga memenangkan rebound dengan perbandingan 42-40, dan mencetak 31 asis sepanjang laga. Turnover hanya 13 kali, dan pelanggaran 15 kali. 

Menanggapi situasi ini, Draymond Green mengatakan sebagai indikasi bahwa para pemain belum belajar untuk menang secara tim, serta menutup pertandingan secara konsisten. "Kami harus belajar (lagi) bagaimana cara untuk menang," kata Green. "Setiap tahun, kami punya daftar pemain yang berbeda. Sehingga setiap tahun kami harus belajar lagi caranya memenangkan pertandingan sebagai sebuah tim."

Green menilai, bahwa Clippers yang berisi pemain-pemain senior lebih lambat dari mereka. Tetapi Green merasa bahwa kesalahan komunikasi dalam pertahanan menjadi penyebab kekalahan mereka, baik dari Sacramento Kings, maupun saat menghadapi Clippers. (*)

Foto: Daily Express US

Komentar