StockX, pasar online dan pengecer pakaian, terutama sneaker, mencatat adanya tren pasar yang menarik dalam triwulan terakhir. Menurut mereka ada kenaikan permintaan untuk sepatu klasik, khususnya Nike, serta sepatu-sepatu "deadstock", yang baru dan belum pernah dipakai. Dari daftar tersebut ada tiga model yang mengalami kenaikan permintaan yang signifikan yaitu Air Jordan 1, Air Jordan 4, dan Nike Dunk.
Dalam situs web StockX, yang berisi lebih dari 500 ribu pengguna sneaker, mencatat adanya kenaikan permintaan untuk tiga sepatu tersebut sebesar 20 hingga 22 persen dalam tiga bulan terakhir. Hal ini juga dikuatkan pernyataan resmi rumah lelang Sotheby yang menyatakan bahwa Air Jordan 1 paling diburu karena tidak hanya sekadar sepatu basket, melainkan simbol gaya hidup dan budaya "sneakerhead".
Sebagai gambaran akan naiknya nilai jual sepatu-sepatu klasik, bisa dilihat dari situs StockX. Sepasang Air Jordan 1 berwarna merah, hitam dan putih, dari tahun pertama produksi di tahun 1985, sekarang dijual seharga 30 ribu dolar Amerika atau setara 466 juta rupiah. Padahal di awal kemunculannya, sepatu ini hanya seharga 65 dolar Amerika di toko ritel. Tidak hanya untuk Nike Air Jordan saja. Sepasang sepatu Nike Kobe 6 Protro tahun pertama pembuatan, yang awalnya dijual 190 dolar Amerika, sekarang harganya naik signifikan hingga mencapai 89 ribu dolar Amerika atau setara 1,3 miliar rupiah.
Kedengarannya memang tidak masuk akal. Tetapi CEO StockX Scott Cutler memberikan analisa bahwa pembeli muda tidak hanya ingin bernostalgia dengan sepatu-sepatu tersebut. Mereka juga punya uang yang lebih besar, yang mampu membeli barang-barang tersebut dengan harga tinggi. "Konsumen muda ingin merasakan bagaimana memakai barang generasi pertama. Selain itu, mereka mampu membelinya. Kemampuan atau daya beli inilah yang meningkatkan nilai jual sebuah produk," ujarnya.
Tren sepatu klasik ini juga memicu perubahan strategi marketing yang dilakukan oleh merek-merek sepatu. Mereka berusaha memanfaatkan peluang tersebut, serta ingin memuaskan "rasa lapar" konsumen muda. Caranya dengan merilis ulang sepatu model lama, atau memberikan sentuhan baru pada model klasik yang sudah ketinggalan jaman. Strategi ini sekarang dipakai oleh adidas dan Reebok untuk meningkatkan penjualan mereka. (*)
Foto: eBay