Masih ingat perdebatan Kevin Durant dan B-Moe soal NBA Vs. EuroLeague? Ternyata kini muncul lagi kabar yang mengatakan bahwa EuroLeague lebih sulit dari NBA. Kalimat tersebut diucapkan sendiri oleh Serge Ibaka, pemain yang pernah tampil di NBA selama 13 musim. Ibaka merasakan sediri bagaimana perbedaan aturan yang mungkin bisa mendukung argumen bahwa EuroLeague memang lebih berat.
Hampir dua bulan memasuki musim EuroLeague, pemain FC Bayern Munich Serge Ibaka akhirnya bisa beradaptasi. Pemain 34 tahun tersebut butuh waktu lama untuk membiasakan diri dikelilingi oleh puluhan ribu penggemar yang bersorak dan bernyanyi sepanjang pertandingan. Bahkan dia juga sempat kaget dengan permainan di EuroLeague.
"Bola basket Eropa menjadi jauh lebih baik," kata Ibaka, yang pernah tampil di liga basket Eropa 13 tahun yang lalu. "Bagi saya, bermain di sini (EuroLeague) lebih sulit daripada di NBA."
Pernyataan Ibaka semakin menegaskan anggapan bahwa EuroLeague lebih keras dibanding NBA. Lagipula, bola basket di Amerika lebih menampilkan gaya permainan satu lawan satu. Sementara di Eropa, lebih banyak penekanan pada permainan tim, baik dalam menyerang maupun bertahan.
Perlu juga dicatat bahwa Ibaka pernah menjadi pemain bertahan terbaik di NBA, terutama saat ia masih berseragam Oklahoma City Thunder. Dia tiga kali terpilih sebagai NBA All-Defensive, dan memimpin liga dalam rata-rata blok sebanyak dua kali. Ibaka bahkan mencatatkan blok terbanyak di babak playoff sejak 2010. Puncaknya, dia menjadi salah satu faktor penting dalam pertahanan Toronto Raptors saat mereka menjuarai NBA musim 2018-2019.
"Terkadang di NBA, Anda bisa sedikit beristirahat saat dalam posisi bertahan," jelas pemain keturunan Kongo - Spanyol tersebut.
Pemain yang tidak bisa masuk daftar pemain di NBA sering kali mencari peluang lain di luar negeri. Eropa telah terbukti menjadi alternatif yang layak karena tingkat persaingannya. Faktanya, sebagian orang menilai bola basket Eropa lebih menantang. Beruntung bagi Ibaka, karena 13 tahun lalu, sebelum dia pindah ke NBA, pernah bermain di liga bola basket Eropa. Sehingga waktu untuk beradaptasi jauh lebih singkat dibanding pemain-pemain NBA lain yang memutuskan pindah ke Eropa.
Baca juga: Debat Kusir Kevin Durant dan B-Moe Panaskan Media Sosial
Sebelum B-Moe dan Kevin Durant berdebat tentang perbedaan kedua liga tersebut, bintang Dallas Mavericks Luka Doncic pernah mengatakan bahwa mencetak poin di NBA lebih mudah daripada EuroLeague. Hal ini mendapat reaksi keras dari banyak pihak. Terutama para pemain NBA. Namun pernyataan Doncic dibenarkan oleh Lauri Markkanen.
"Saya memang tidak pernah bermain di Euroleague seperti yang dilakukan Luka, tapi saya punya pengalaman tampil di EuroBasket. Tapi, jelas di Eropa tidak ada pertahanan tiga detik (defensive three second violation), kemudian waktu bermain lebih pendek (10 menit per kuarter), yang berpengaruh pada rata-rata poin per gim," ungkap Lauri di "The Draymond Green Show".
Meski mengaku sulit, Ibaka ternyata mampu tampil bagus. Sejauh ini bersama Bayern Munich, Ibaka mencetak rata-rata 11,1 poin, 6,1 rebound, dan 1,4 blok per gim dengan akurasi tembakan 53,5 persen. Ibaka juga belum berniat untuk kembali ke NBA. Selain karena kurangnya menit bermain, dia mengatakan kalau masalah NBA sekarang adalah komunikasi. Para pelatih tim NBA sekarang sulit untuk diajak berkomunikasi, tidak seperti pelatih-pelatih di liga Eropa. (*)
Foto: BasketNews.com