In-Season Tournament mulai digulirkan NBA tahun ini. Layaknya sebuah acara baru, turnamen ini dinilai belum sempurna. Apalagi dari sisi penyelenggaraan. Namun ada yang paling mendesak dan harus segera dievaluasi oleh NBA, yaitu kualitas lapangan. 

Turnamen Tengah Musim NBA 2023 memasuki fase akhir untuk babak penyisihan pada pekan terakhir bulan November. Selanjutnya perempat final, semifinal, dan final akan berlangsung di awal bulan Desember. Hal positif yang dirasakan pemain adalah motivasi mereka meningkat karena ada hadiah dari turnamen ini. Pemain dari tim yang memenangkan turnamen, masing-masing mendapatkan 500 ribu dolar Amerika. 

"Itu adalah sesuatu yang dapat kami berikan kepada anggota keluarga atau apa pun yang bisa rencanakan untuk dilakukan dengan uang tersebut. Saya pikir itu motivasi yang bagus," kata bintang New Orleans Pelicans Zion Williamson.

Tapi ada masalah yang harus diselesaikan oleh NBA, yaitu masalah lapangan. Untuk turnamen ini, NBA memilih permukaan lantai dengan tampilan yang lebih mencolok. Desainnya menonjolkan logo Piala NBA di lapangan tengah dan di area yang dicat di bawah keranjang. Lapangannya berorientasi horizontal, untuk penonton TV. Lalu masalahnya muncul setelah beberapa pertandingan.

Lantai yang baru di markas Dallas Mavericks hanya digunakan satu kali sebelum dihentikan karena masalah manufaktur. Luka Doncic juga mengungkapkan rasa frustrasinya di lapangan Smoothie King Center di New Orleans setelah kalah 131-110 dari Pelicans pada babak penyisihan In-Season Tournament. 

"Saya pikir lantai sangat buruk," kata Doncic. "Sangat licin, dan di beberapa tempat bola tidak terlalu memantul. Jika ingin membuat lapangan baru, seharusnya memastikan bahwa lapangan tersebut stabil sehingga dapat bermain dengan nyaman."

Foto: New York Post

Bukan hanya Doncic, bintang Boston Celtics Jaylen Brown terpeleset dua kali di lantai Scotiabank Arena yang dirancang khusus untuk In-Season Tournament. Momen kedua menurutnya menyebabkan cedera.

"Saya mungkin mengalami sedikit cedera pada pangkal paha saya," kata Brown. "Lapangan licin sepanjang pertandingan. Sebagai pemain, kami ada di sini untuk turnamen musiman karena ini akan menghasilkan pendapatan, kegembiraan, dan persaingan. Tapi harus dipastikan lantainya aman. Kami tidak bisa mengeluarkan pemain dan mempertaruhkan kesehatan mereka. Saya pikir lantainya agak tidak bisa diterima. Banyak pemain yang tergelincir, bukan hanya saya."

Brown bukanlah orang pertama yang menyuarakan keprihatinannya, namun kritiknya sangat berpengaruh. Mengingat dia adalah wakil presiden Asosiasi Pemain Bola Basket NBA (NBPA). Tetapi tampaknya NBA belum mengatasi masalah ini sebelum dua hari terakhir pertandingan penyisihan. 

Kritik lainnya dari luar lapangan. Ternyata apa yang diharapkan NBA tentang penonton In-Season Tournament belum terbukti. Dari 37 pertandingan turnamen yang dimainkan hingga 17 November 2023, sebanyak 15 tim tuan rumah mendapat penonton sama atau lebih banyak dari musim reguler biasa. Sedangkan 16 tim justru mendapatkan jumlah penonton sama atau lebih sedikit dari musim reguler. Tetapi liga melaporkan bahwa penayangan pertandingan Turnamen NBA di ESPN naik 55 persen dibandingkan musim reguler biasa. Rata-rata penontonnya naik di angka 1,7 pemirsa per pertandingan.

"Ini hanya soal membiasakan saja. Bahwa saya pikir setiap liga di dunia punya turnamen seperti ini. Tapi di NBA baru pertama kali digelar, sehingga belum terbiasa saja," kata garda Sacramento Kings De'Aaron Fox. 

Bukan hanya pemain, bahkan pelatih juga berbeda pendapat. Ada yang peduli dengan hasil In-Season Tournament, namun ada yang tampak cuek. Seperti Tom Thiboedau, kepala pelatih New York Knicks. "Di musim ini, di dalam musim, di luar musim, atau musim apa pun namanya. Saya hanya menyukai kemenangan. Itu yang terpenting. Cobalah untuk memenangkan pertandingan saja," tegasnya. (*)

Foto: USA Today

Komentar