San Antonio Spurs terus tenggelam di NBA. Mereka mengalami kekalahan delapan kali berturut-turut (0-8) setelah menyerah 108-120 dari Memphis Grizzlies, Sabtu (18/11) waktu Amerika Serikat. Gregg Popovich selaku kepala pelatih mengaku kecewa. Terutama tentang respons lambat pemainnya dalam setiap pertandingan. 

Ketika melawan Grizzlies, mereka punya keunggulan 19 poin. Tetapi di kuarter keempat malapetaka terjadi. Mereka kalah 14-33 di kuarter terakhir. Kurang dalam rebound dan kurang konsentrasi dalam penyelesaian akhir. Mereka tidak mencetak poin dalam lima menit, dan kebobolan 18 poin. Dengan 3 kali menang dan 10 kali kalah, Spurs ada di peringkat terbawah klasemen sementara Wilayah Barat. 

Seperti yang (terlalu) sering terjadi sejak awal musim, Spurs membiarkan keunggulan nyaman hilang di papan skor sebelum kalah. Oleh karena itu, topik ini menjadi perbincangan semua orang pada konferensi pers. Kepala pelatih Gregg Popovich memberikan penjelasan tentang tren  buruk tersebut. 

"Kami mengalami kesulitan untuk tetap konsisten sepanjang laga. Ada saat-saat di mana pertandingan menjadi lebih bersifat fisik, dan di mana kami mengalami masa-masa sulit dalam menyerang. Dan, jika Anda tidak mencetak gol dan Anda terus-menerus berada dalam transisi bertahan, hal itu akan membuat segalanya menjadi sulit dan keunggulan Anda dalam skor akan hilang," kata Coach Pop. 

Merasa kecewa dengan sikap bersalah dan kelambanan para pemainnya, Coach Pop harus segera menemukan cara untuk membalikkan tren tersebut. Meski timnya masih muda dan belum berpengalaman, pelatih legendaris tersebut tentu saja memikul tanggung jawab atas kebiasaan buruk ini. 

"Kami telah menonton filmnya, kami membiarkan keunggulan kami menguap, kami berjuang dalam momen-momen yang sulit secara fisik di mana kami menjadi tidak efektif dalam menyerang," imbuh Coach Pop. 

Sementara itu, bintang muda Victor Wembanyama memang tidak buruk. Dia mencetak 19 poin (6 dari 17 percobaan), merebut 19 rebound, melepaskan 4 asis, dan melakukan 8 blok dalam 31 menit. Masalahnya ada di periode terakhir di mana pertahanan Wembanyama dieskploitasi oleh Jaren Jackson Jr.. 

"Kesulitannya berasal dari komitmen individu kami, dari upaya untuk tetap disiplin pada rencana permainan. Terkadang kami melupakan upaya ini, karena hal ini sangat merugikan kami. Kami harus terbiasa dengan skenario pertandingan yang berbeda. Kami harus tampil lebih baik di babak kedua," sesal pemain asal Prancis tersebut. 

Selanjutnya, Spurs akan menghadapi LA Clippers pada awal pekan. Clippers baru saja bangkit dan menang untuk pertama kali, setelah bersatunya empat pemain All-Star mereka. (*)

Foto: USA Today

Komentar