Judah 1, begitulah nama sepatu basket pertama di dunia yang menyematkan ayat-ayat Alkitab. Sepatu ini didesain oleh Jonathan Isaac, dan diproduksi oleh Unitus. Sebuah merek pakaian olahraga yang didirikan oleh Isaac pada bulan Agustus 2023. Pemain Orlando Magic tersebut awalnya tidak yakin dengan produknya sendiri.
Jonathan Isaac sudah tidak lagi menjadi duta merek sepatu setelah cedera di tahun 2020. Namun dia menyimpan mimpi untuk membuat sepatunya sendiri, yang menampilkan ayat-ayat Alkitab. Dalam wawancara dengan Fox Bussiness, Isaac punya keyakinan untuk membangun warisannya sendiri setelah menemui pendetanya.
"Saya menemui pendeta saya, dan memberi tahu dia tentang situasi yang saya alami. Awalnya, ide untuk membuat sepatu ini terasa 'konyol' bagi saya. Tapi pendeta tersebut terus mendorong saya untuk mewujudkan mimpi itu," katanya.
Sepatu tersebut tersedia dalam lima warna, masing-masing menampilkan ayat Alkitab yang berbeda. Yohanes 14:26, Korintus 4:9, dan Roma 8:37 adalah beberapa ayat yang ditampilkan di bagian belakang, masing-masing memiliki makna pribadi bagi perjalanan spiritual Isaac.
"Hidup dengan berani berarti membela apa yang Anda yakini," kata Isaac, tentang alasan dia membuat sepatu tersebut. "Seperti apa rasanya memberi orang kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai mereka dan memiliki kebebasan untuk mengatakan bahwa inilah saya, inilah yang saya perjuangkan. Membuat keputusan untuk menjadi diri Anda, tidak peduli apa yang orang lain katakan tentang hal itu, tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain, tidak peduli apa yang mungkin Anda hadapi atau hadapi."
Lahirnya sepatu ini menegaskan bahwa Jonathan Isaac memiliki keteguhan hati dalam membela apa yang dia yakini benar. Sebelumnya, pada tanggal 31 Juli 2020, Isaac menjadi pemain NBA pertama yang membela lagu kebangsaan dengan berdiri tegak, sementara rekan satu tim dan rekan-rekannya di liga berlutut. Isaac baru-baru ini menerbitkan buku pertamanya berjudul "Why I Stand", yang menjelaskan mengapa dia memilih untuk tidak mengenakan kaus Black Lives Matter dan berlutut bersama anggota liga lainnya.
Dalam buku tersebut, Isaac menjelaskan bahwa dia tidak dapat menemukan jawaban atas banyak kesulitan hidup ketika dia memandang dunia. "Saya percaya bahwa Yesus Kristus adalah jawabannya, karena Dia telah menjadi jawaban bagi saya dan saya dapat menuangkannya ke dalam sebuah buku dan membagikan kisah serta kesaksian saya," kata Isaac kepada The Christian Post. "Bagi saya, hal itu menjadikan pendirian saya lebih kuat." (*)
Foto: Instagram Jonathan Isaac