Memakai sepatu berbeda warna ketika bertanding, menjadi ciri khas Jevon Carter. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa ini gaya khas, agar terlihat "nyentrik". Tapi ketahuilah bahwa apa yang dilakukan Carter selama ini murni bisnis. Cara ini digunakan Carter untuk mendongkrak popularitas AND1. 

Jevon Carter sekarang bermain untuk Chicago Bulls, dan dia lebih sering terlihat memakai Nike Air Zoom GT Cut dalam pertandingan. Namun sebelum itu, pemain yang terpilih sebagai urutan ke-32 dalam Draft NBA 2018 tersebut pernah menjadi duta merek AND1. Dia dikontrak dengan kesepakatan multi-tahun, yang tampaknya itu sudah berakhir. Namun Carter berhasil meninggalkan kesan mendalam bagi merek tersebut. 

Carter dikenal dengan gaya uniknya dalam memakai sepatu. Dia selalu memakai sepatu berbeda warna, bahkan sampai sekarang. Ternyata itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan jimat keberuntungan atau apa pun. Carter sengaja melakukannya untuk menarik perhatian, dan membuat AND1 lebih populer. 

"Jadi, pertama, ketika saya masuk ke NBA, saya mendapatkan kontrak dengan AND1. Saya adalah satu-satunya atlet yang dimiliki AND1 saat itu," ungkapnya. "Saya sadar, saya punya tanggung jawab untuk meningkatkan popularitas merek tersebut. Tetapi saya belum menjadi bintang NBA. Sehingga saya butuh sesuatu yang berbeda untuk meningkatkan kepedulian orang terhadap apa yang saya kenakan."

Foto: spin.ph

Setelah berpikir cukup lama, Carter akhirnya menemukan ide yang cemerlang, yaitu memakai sepatu beda warna. Itu akan membuatnya terlihat, meski tidak bermain. Pada saat yang bersamaan, orang akan melihat apa yang dia pakai. Namun lambat laun, ini jadi kebiasaan, dan ciri khasnya. 

"Dengan memakai sepatu beda warna, saya akan terlihat mencolok ketika duduk di bangku cadangan. Orang-orang yang menyaksikan televisi juga bisa mengenali saya dengan sepatu beda warna. 'Kenapa dia memakai sepatu yang warnanya tidak serasi? Sepatu apa yang dia pakai?' Jadi dari sana, saya hanya mencoba bertahan dengan gaya saya ini, setelah kesepakatan dengan AND1 berakhir," kata Carter. 

Setelah Jevon Carter lepas, AND1 sempat memiliki Fred VanVleet sebagai duta yang direkrut tahun 2019. Namun kebersamaan ini hanya setahun saja, karena VanVleet pindah ke pabrikan asal Cina, Li-Ning. Sementara itu AND1 masih berkutat dengan masalah internal, khususya dari segi penjualan. Mereka bahkan sudah membuat kebijakan yang bagus dengan mengangkat Kevin Garnett sebagai Direktur Kreatif dan Duta Global. Namun hal ini tidak berhasil. 

Pada tanggal 31 Agustus 2021, Sequential Brands, induk AND1, mengajukan perlindungan kebangkrutan. Lalu pada tahun 2021, AND1 resmi diakuisisi oleh Galaxy Universal. Tampaknya sulit untuk mengembalikan kejayaan AND1 seperti yang pernah mereka capai di era 90-an. 

Foto: Basket USA

Kembali ke Jevon Carter. Meski tidak punya ikatan lagi dengan AND1, dia tetap memakai sepatu berbeda warna. Karena ini sudah berubah menjadi ciri khasnya. Bahkan DeMar DeRozan yang awalnya tidak suka, kini menjadi terbiasa, dan mendukung apa yang dilakukan Jevon Carter. "Saya mendukungnya," kata DeRozan. "Saya benar-benar mendukung sepatu yang berbeda warna. Saya pikir suatu hari, ketika saya melihatnya dengan sepatu yang sama di kedua kakinya, maka saya akan merasa kesal. Wah, di manakah sepatu yang tidak serasi warnaya itu?"

Sejak bergabung dengan Bulls, Carter membuat namanya terkenal sebagai "pencuri bola" yang ulung, terutama dalam masa transisi. Dia adalah seorang garda utama yang "licik" dan juga senang melakukan trash-talk kepada lawannya. Musim ini, dia mencetak rata-rata 7,8 poin dan 1,3 asis per pertandinga, dengan akurasi tembakan 52,2 persen. Dia memberikan percikan dua arah yang sangat dibutuhkan Bulls dari unit kedua mereka, dan bukan hanya dari sudut pandang mode saja. (*)

Foto: Fox8

Komentar