Tyler Herro sudah menentukan target. Ia ingin menjadi pencetak poin terbanyak NBA. Kegagalan Miami Heat mendapatkan Damian Lillard membuat Herro semakin bersemangat mencapai puncak kariernya.
Dalam upaya mengakuisisi Lillard itu, Heat menawarkan Tyler Herro kepada Portland Trail Blazers. Tetapi Blazers menolak. Pada akhirnya Blazers mengirim Lillard ke Milwaukee Bucks.
Setelah berbulan-bulan dalam status yang tidak pasti, Herro lega akhirnya ia tetap berada di Miami. Oleh karena itu, Herro bertekad membuktikan bahwa ia merupakan aset bernilai tinggi.
Kepada The Ringer, Herro mengatakan bahwa tim yang menolaknya akan menyesal di kemudian hari. “Saya adalah salah satu pemain muda pencetak skor terbaik di liga. Saya memiliki potensi untuk menjadi pencetak skor terbanyak di NBA suatu saat nanti,” tegasnya.
Tetapi Herro masih perlu berupaya lebih keras lagi. Ia menempati posisi ke-55 pencetak skor terbanyak musim 2022-2023 dengan rataan 20,1 poin. Usianya masih 23 tahun dan perjalanan Herro masih panjang.
Ia harus melampaui Joel Embiid yang saat ini memimpin liga dengan rata-rata 33,2 poin per gim. Luka Doncic berada di posisi kedua dengan 32,4 poin. Damian Lillard posisi berikutnya dengan 32,2 poin. Lalu Shai Gilgeous-Alexander (31,4 poin) dan Giannis Antetokounmpo (31,1 poin).
Heat sendiri menempatkan Jimmy Butler diurutan ke-33 dengan 22,9 poin. Lalu ada Bam Adebayo dengan 20,4 poin per gim. Herro merupakan pemain ketiga dari Heat. Dalam perannya itu, Herro menjadi Sixth Man of the Year musim lalu.
Performa Herro sedikit terhambat. Ia mengalami patah tangan di ronde pertama playoff melawan Bucks. Setelah itu Herro melewatkan musim sensasional Heat, sebagai tim non unggulan dan mampu melaju ke Final NBA 2023.
Herro memasuki musim kelimanya bersama Heat. Ia mengamankan kontrak empat tahun senilai AS120 juta. Setidaknya Herro tetap berada di Miami hingga musim 2026-2027. (rag)
Foto: Rich Storry/USA Today Sports