Sejak tahun 1951, NBA telah memamerkan bintangnya setiap tahun dalam gelaran NBA All-Star Game. Proses seleksi, konstruksi roster, dan format telah berkembang seiring berjalannya waktu. Lalu perubahan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2018, ketika NBA menghapuskan format tradisional Wilayah Timur Vs. Wilayah Barat. Digantikan dengan format kapten tim yang memilih anggotanya masing-masing. Namun Komisaris NBA Adam Silver saat ini sedang mempertimbangkan untuk kembali ke format lama di All-Star 2024.
NBA mengubah format All-Star Game pada tahun 2018. Alih-alih menggunakan Timur Vs. Barat, dua kapten memilih tim, dari 24 pemain yang dipilih oleh penggemar, media, dan pemain. Kapten adalah starter All-Star yang memperoleh suara penggemar terbanyak di konferensi masing-masing. Pilihan bergantian, kapten menyusun delapan pemain yang tersisa dari kelompok starter di babak pertama dan kemudian semua 14 pemain dari kelompok cadangan di babak kedua, membuat pilihan tanpa memperhatikan afiliasi atau posisi konferensi pemain. LeBron James dan Stephen Curry adalah kapten pertama NBA All-Star Draft (Tim LeBron Vs. Tim Stephen).
Komisaris NBA Adam Silver mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Stephen A. Smith di ESPN's "First Take" bahwa liga sedang mempertimbangkan untuk kembali ke format Timur Vs. Barat di All-Star Game 2024. "Kami sedang melihat beberapa potensi perubahan format di Indianapolis tahun ini," kata Silver tentang All-Star Game 2024 di Gainbridge Fieldhouse. "Mungkin kembali ke sesuatu yang lebih tradisional dalam hal bagaimana tim disajikan. Kami memilih konsep kapten dan menjalankan konsep tersebut beberapa kesempatan, tapi yang jelas secara historis adalah Timur Vs. Barat. Jadi itu mungkin sesuatu yang sedang kami pertimbangkan."
Silver mengatakan tuntutan All-Star Weekend, yang penuh dengan acara untuk para pemain mulai Kamis malam. Tetapi Silver kurang setuju dengan gagasan Tim Amerika Serikat Vs. Dunia. Meski format tersebut berhasil di olahraga lain dan dapat memicu pertandingan yang lebih kompetitif, tetapi tidak bisa diterapkan di NBA. Karena faktanya pemain internasional yang dapat dipilih jumlahnya sedikit.
"All-Star Weekend merupakan tontonan yang luar biasa," kata Silver. "Saya tidak tahu bagaimana cara kerjanya di olahraga lain, tapi kami memiliki puluhan pemain di liga yang memilih untuk datang ke All Star Weekend, tapi tidak bermain. Jadi menurut saya, lebih baik kembali ke format lama saja. Dan, tidak ada tim internasional yang dimainkan melawan tim Amerika."
Senada dengan Adam Silver, Joe Dumars selaku kepala operasi bola basket NBA, mengatakan pekan lalu bahwa liga ingin menghidupkan kembali minat terhadap All-Star Game. Caranya pertandingan All-Stars harus melibatkan persaingan dan gengsi antar wilayah. Jadi kemungkinan besar, NBA akan kembali menggunakan format Timur Vs. Barat di All-Star Game 2024. (*)
Foto: WRTV