Topik ini selalu menarik untuk dibicarakan, ketika ada pemain Eropa, dalam hal ini EuroLeague atau liga-liga lainnya, yang pindah ke NBA. Karena mereka harus beradaptasi dengan peraturan baru. Kali ini ada Vasilije Micic yang merasa bahwa seorang pemain di posisi garda utama (point guard) dituntut untuk lebih kreatif.
Micic adalah salah satu pemain paling produktif di Eropa dan menjadi MVP EuroLeague. Kini dengan Oklahoma City Thunder di NBA, dia mencoba menyesuaikan diri dengan gaya permainan baru. Dalam dua pertandingan pramusim pertamanya, Micic mencetak rata-rata 6,5 poin dan 5,5 asis dalam 21,5 menit waktu bermain.
Berbicara dengan media setelah pengalaman debutnya, Micic menyoroti bahwa lebih mudah menciptakan situasi di NBA dibandingkan dengan EuroLeague. Kepala pelatih Thunder Mark Daigneault merasa bahwa Micic akan bisa memanfaatkan perbedaan aturan bertahan tiga detik (defensive three second) yang tidak ada di NBA. Micic pun setuju dengan hal tersebut.
"Memang secara kecepatan, permain di NBA lebih cepat dibandingkan EuroLeague. Tetapi area kunci (paint area) mereka terbuka lebar. Jadi banyak peluang bagi orang-orang kreatif untuk memanfaatkan celah tersebut. Terutama bagi pemain garda, yang dituntut untuk lebih kreatif," katanya, dikutip dari BasketNews.
Seperti yang kita tahu bahwa EuroLeague memakai aturan pertandingan yang dibuat oleh FIBA. Sementara NBA membuat aturannya sendiri. Salah satu perbedaan aturan tersebut terletak pada three second violation. Di NBA, ada aturan tiga detik (three second) untuk defense dan offense. Pemain yang sedang bertahan pun tidak boleh memasuki area kunci selama tiga detik, jika tidak sedang melakukan pengawalan terhadap pemain lawan yang aktif. Aturan tersebut dibuat NBA agar memudahkan pemain yang sedang menyerang, sehingga meningkatkan peluang memasukkan bola.
Sementara di dalam aturan FIBA, yang dipakai EuroLeague, hanya ada pelanggaran tiga detik (three second violation) untuk pemain menyerang (offense). Ini berarti pemain bisa bertahan selama yang mereka ingin di paint area, tanpa ada hukuman.
"EuroLeague memang sulit mencetak poin, karena banyak pemain yang akan berada di paint area saat bertahan. Sehingga bermain di EuroLeague akan sangat mengandalkan fisik. Beda dengan NBA, di mana kreatifitas benar-benar harus diutamakan," jelasnya. "Bagi saya, masih mencoba untuk menyesuaikan diri. Segalanya masih baru bagi saya. Namun rekan-rekan di Thunder banyak membantu saya dalam beradaptasi."
Vasijile Micic merupakan pemain yang harus menunggu sembilan tahun untuk bisa bermain di NBA. Dia terpilih dalam Draft NBA 2014 oleh Philadelphia 76ers, tetapi dia baru bermain di NBA setelah dua kali juara EuroLeague. (*)
Foto: Yahoo!Sports