Tyler Herro lega akhirnya tidak pergi ke Portland Trail Blazers. Nama Herro masuk dalam tawaran Miami Heat ke Blazers untuk mendapatkan Damian Lillard. Tapi Blazers tidak berminat. Kesepakatan gagal dan akhirnya Lillard berlabuh ke Milwaukee Bucks.

“Saya tidak ingin pergi ke Portland. Jadi, saya senang Portland tidak menginginkan saya. Saya hanya tidak ingin di Portland. Ini bukan masalah peribadi dengan Portland. Saya hanya senang kembali ke lapangan karena saya tidak bermain sejak April,” kata Herro dalam wawancara dengan Ira Winderman dari The Sun-Sentinel itu.

Herro akan menjalani musim kelimanya dengan Heat. Ia pernah terpilih sebagai Sixth Man of the Year 2022. Musim lalu Miami Heat berhasil melaju ke Final NBA 2023. Sayangnya, penampilan Herro terhenti di ronde pertama playoff.

Saat melawan Milwaukee Bucks itu, tangan Herro patah. Ia harus menjalani operasi. Hingga musim NBA 2022-2023 berakhir dan Heat kalah di final, Herro tidak bisa bermain. Itulah yang membuatnya lega tetap berada di Miami musim ini.

“Saya cedera dan tentu saja kami terus melaju. Jadi, saya tidak tahu apakah ini mengubah cara pandang orang kepada cara bermain atau nilai saya. Tidak ada yang berubah. Saya menjadi lebih baik, lebih tua, dan lebih berpengalaman,” kata pemain dari University of Kentucky itu.

Herro yakin kegagalan Heat mengatasi Denver Nuggets di Final NBA 2023 karena tidak bermain dengan kekuatan penuh. Jika Herro dalam kondisi sehat, mungkin hasilnya bisa lain.

“Tim kami tidak menjadi lebih baik tanpa saya. Kami hanya mulai menembak lebih baik dan melakukan lebih banyak peluang. Kami tidak melakukannya sepanjang tahun. Dan saya adalah penembak terbaik di tim. Menurut saya, duduk di luar lapangan tidak mempengaruhi persentase tembakan kami. Saya hanya berpikir kami mulai melakukan beberapa tembakan,” ujarnya.

Musim lalu Herro menjadi pencetak poin ketiga terbanyak di Miami Heat. Herro memiliki rata-rata 20,1 poin per gim ditambah 5,4 rebound dan 4,2 asis dengan akurasi 43,9 persen. (rag)

Foto: NBA

Komentar