Sebulan lalu, pemain legendaris NBA sekaligus analis liga Kendrick Perkins mengatakan kalau NBA tidak butuh James Harden. Kali ini pernyataan yang sama diungkapkan oleh Matt Barnes, mantan pemain NBA yang pernah juara bersama Golden State Warriors di tahun 2017. Barnes berpendapat bahwa Harden bisa saja tidak akan mendapatkan klub lagi di NBA. 

Matt Barnes menyatakan keprihatinannya atas pendekatan karier James Harden, yang berulang-ulang melakukan intervensi untuk mengontrol tujuan timnya. Menurut Barnes, jika Harden tidak hati-hati, manuver yang dia lakukan bisa membahayakan kariernya. Meski sekarang, tidak ada yang meragukan kemampuan Harden sebagai salah satu pemain terbaik di NBA. 

"Saya mendukung kemandirian pemain. Pemain bisa saja bermain di klub yang dia sukai. Tapi Harden, dia memaksa keluar dari Houston Rockets, memaksa keluar dari Brooklyn Nets, dan sekarang mencoba untuk memaksa keluar dari Philadelphia 76ers," kata Barnes. "Saya pikir, James (Harden) harus berhati-hati, karena dengan segala hormat, NBA bisa tidak membutuhkannya lagi."

Baca juga: Kendrick Perkins: NBA Tidak Butuh James Harden

Barnes dikenal sebagai pemain yang jujur. Dia aktif di NBA sejak 2002 hingga 2017, dan pernah bermain di LA Clippers, Sacramento Kings, Philadelphia 76ers, Golden State Warriors, Phoenix Suns, Orlando Magic, Los Angeles Lakers, dan Memphis Grizzlies. Menurutnya, manuver yang dilakukan Harden terlalu ekstrim. Bisa jadi membuatnya malah dibenci oleh manajemen klub. 

"Harden punya begitu banyak kemampuan, dan masih punya banyak waktu di liga ini. Tapi dia bisa saja keluar dari liga (NBA), justru karena sikapnya. Pemilik klub NBA bukan sekumpulan orang-orang gila, yang mau menampung pemain seperti 'kutu loncat'," ungkap Barnes kepada BasketNews.com

Harden merupakan pemain yang pernah jadi MVP liga. Dia adalah salah satu pemain dengan kemampuan mencetak poin yang handal. Tetapi faktanya, pemain berusia 34 tahun ini belum pernah memenangkan gelar juara NBA. Ada spekulasi bahwa Harden berusaha mencari tim yang kuat untuk memperbesar kemungkinan menjadi juara. Tapi kalau upaya terus menerus dengan memaksakan kehendak seperti ini, maka akan merusak reputasinya. (*)

Foto: ESPN

Komentar