Andre Iguodala ingat betul bagaimana dia memarahi Jrue Holiday di ruang ganti pada tahun 2009. Saat itu Holiday sibuk mengutak-atik ponselnya saat jeda pertandingan. Iguodala tidak menyukai hal tersebut, karena dianggap mengurangi fokus pemain dan menurunkan mental kompetisi.
Iguodala menceritakan kisah tersebut dalam podcast "The Old Man and the Three" bersama Evan Turner dan JJ Redick. Iguodala mengingat bahwa dulu para pemain fokus pada pertandingan, terutama saat jeda turun minum. Mereka fokus dan memperhatikan arahan pelatih. Sampai era ponsel pintar datang dan mengubah kebiasaan pemain.
"Sekarang, di tahun-tahun terakhir kami di liga, semua pemain menggunakan ponsel mereka saat turun minum. Dan, menurut saya, ini adalah gangguan. Menghilangkan sifat kompetitif dalam pertandingan," kata pemain berusia 39 tahun tersebut.
Iguodala dan Redick mencoba mengingat masa lalu, di mana mereka masuk NBA pada pertengahan tahun 2000-an. Saat itu ponsel pintar bahkan belum diciptakan. Hanya ponsel biasa dan mungkin sebagian pemain basket sudah punya Blackberry. Pergeseran tersebut, menurut Iguodala, terjadi pada tahun 2009.
Menurut Redick, kehadiran ponsel di ruang ganti ada dua hal. Pertama, pemain tersebut akan menggunakannya untuk menghubungi keluarga. Memastikan mereka baik-baik saja di rumah. Hal ini bagus untuk memberikan ketenangan dalam bermain. Namun yang kedua, ponsel pintar akan memberikan dorongan pada pemain untuk melihat media sosial. Ini yang buruk bagi mereka.
"Mari kita menghormati satu sama lain. Kita akan kembali ke ruang ganti, dan berbicara. Marilah menghormati pelatih, yang akan menjelaskan strategi bermain tim kita," kata Redick. "Kita mungkin masih punya sedikit waktu untuk memeriksa ponsel nanti setelah pertandingan usai."
Apa yang menjadi kekhawatiran Iguodala sering terjadi di kalangan pemain muda. Dia melihat kecenderungan yang berbeda dari pemain ketika kalah. Ketika pemain kalah, mereka harus evaluasi dan berlatih, bukannya melarikan diri dari kenyataan lewat ponsel pintarnya.
Iguodala tahu bahwa tren ini tidak bisa diubah. Pemain sudah tidak bisa dilepaskan dari ponsel pintarnya. Tetapi Iguodala mengingatkan bahwa ada peningkatan penggunaan ponsel pintar saat istirahat jeda pertandingan. Ini bisa membawa dampak buruk bagi pemain. Sehingga Iguodala memberikan nasihat kepada pemain muda, sebaiknya mereka tahu kapan harus memegang ponsel pintarnya.
Foto: New York Times
Sementara itu, pembahasan mengenai tren ini pernah muncul pada tahun 2016. Andrew Keh dari New York Times menulis tentang perubahan kebiasaan pemain. Ruang ganti olahraga profesional yang seharusnya jadi tempat sakral dan bebas dari gangguan luar, justru sudah tidak lagi sama.
Pada jeda pertandingan NBA, misalnya, para pemain seharusnya duduk dengan penuh perhatian, menyerap instruksi pelatih. Mereka direhidrasi, dan bahkan mungkin diganti dengan seragam baru. Fokus mereka selama 15 menit itu bertumpu sepenuhnya pada apa yang harus dilakukan di babak kedua untuk memenangkan pertandingan. Tetapi sekarang banyak pemain yang memilih untuk membolak-balik notifikasi ponsel cerdasnya secara diam-diam.
Pemain veteran Spencer Hawes sampai sekarang masih ingat pesan Reggie Theus, pelatihnya saat masih berseragam Sacramento Kings. Pelatih Theus membuat aturan bahwa melarang pemainnya memegang ponsel selama di ruang ganti, bahkan di bus tim saat dalam perjalanan. Mantan pemain NBA, Al Jefferson pernah dimarahi habis-habisan oleh Doc Rivers, hanya karena dia berani memeriksa pesan di ponsel, saat Rivers memberikan arahan.
Dikutip dari Fox 13, penilitan terbaru menunjukkan bahwa orang Amerika Serikat memerikan ponsel mereka 96 kali sehari. Itu terjadi setiap 10 menit sekali, menurut perusahaan teknologi global Asurion. Perusahaan tersebut juga memberikan data bahwa angka tersebut meningkat 20 persen dari survei yang sama tahun lalu. Namun, masih menurut data Asurion, bahwa ada sekitar 50 persen penduduk Amerika berusaha mengurangi penggunaan ponsel mereka.
Lalu apa hubungannya dengan NBA? Ternyata dari survei Asurion ditemukan fakta bahwa orang Amerika berusia 18 hingga 24 tahun memeriksa ponsel mereka dua kali lebih sering dari rata-rata. Sementara menurut zippia.com, pada musim 2022-2023, pemain NBA yang usianya antara 20 hingga 30 ada 36 persen dari total semua pemain di liga. Jadi wajar kalau Iguodala merasa khawatir dengan tren tersebut. (*)
Foto: andscape.com