Amerika Serikat benar-benar tak terbendung. Melawan Yordania, Amerika Serikat menang 110-62, Rabu (30/8). Seluruh pemain Amerika Serikat berhasil menyumbang poin meski tak ada yang bermain lebih dari 21 menit. 

Ini adalah kali pertama sejak 2006 di mana Amerika Serikat mampu mencetak 100+ poin di dua gim beruntun. Selain itu, kemenangan ini juga memastikan Amerika Serikat selalu menang di babak grup mereka sejak milenium baru (2000). Amerika Serikat bermain 24 kali dan seluruhnya menang. 

Anthony Edwards tetap jadi yang paling produktif dengan 22 poin, 8 rebound, dan 4 asis. Bobby Portis Jr. menyusul dengan 13 poin dan 6 rebound. Jaren Jackson Jr. 12 poin plus 6 rebound, sementara Jalen Brunson membantu dengan 10 poin plus 4 asis. Amerika Serikat membukukan 29 asis dari 39 tembakan masuk mereka.

"Ini adalah pengalman luar biasa untuk kami, tidak hanya di gim ini, tapi di seluruh perjalanan Piala Dunia," buka Anthony Edwards setelah gim. "Saya juga ingin memberikan apresiasi untuk Jaren Jackson Jr. yang bermain luar biasa sebagai salah satu pemain yang memimpim tim ini. Ia melakukannya dengan luar biasa".

Yordania kembali dipimpin oleh Rondae Hollis-Jefferson dengan 20 poin dan 7 rebound. Freddy Ibrahim menambahkan 10 poin plus 4 asis. "Kami tahu ada perbedaan besar antara Yordania dan Amerika Serikat saat kita bicara basket. Namun, yang saya ingatkan kepada tim adalah kita harus memberikan perlawanan di gim ini, sayangnya sejak kuarter pertama itu sudah tidak ada," tutur Wesam Al-Sous.

"Kami coba memberikan menit bermain untuk semua pemain yang ada. Ini adalah kesempatan langka untuk berhadapan dengan Amerika Serikat. Di saat yang bersamaan, kami coba mempersiapkan pemain untuk dua laga kualifikasi peringkat yang akan kami mainkan. Semoga kami mendapatkan yang terbaik," imbuhnya. 

Amerika Serikat lolos ke ronde kedua sebagai juara Grup C. Mereka masih akan menantikan pendamping yang diperebutkan oleh Yunani dan Selandia Baru. Keduanya akan berhadapan dengan Lithuania dan Montenegro. (DRMK)

Foto: FIBA

Populer

Charles Barkley Tak Setuju Jika Pemain NBA Dikirim ke Olimpiade
Orlando Magic Jadi Salah Satu Tim dengan Kondisi Finansial Terbaik Musim Depan
Puma Speedcat, Sepatu Balap Retro yang Kembali Tenar
Sasha Vezenko Kembali ke Olympiacos Karena Tak Nyaman di NBA
Derek Fisher: NBA Modern Sama dengan WWE
Nike Lakukan Tes Pasar untuk Jordan Poole dengan Nike GT Cut 3 PE
Ekspansi NBA Ditunda Sampai Boston Celtics Terjual
ESPN Incar Shams Charania atau Chris Haynes untuk Ganti Adrian Wojnarowski
Kisah JoJo dan RiRi yang Kandas Karena Bukan Pemain All-Star
Sisi Romantis LeBron James Keluar Saat Ulang Tahun Istrinya