Italia melengkapi derita FIlipina, Selasa (29/8). Di laga terakhir keduanya di babak grup, Italia menang 90-83. Kemenangan ini membuat Italia meraih rekor (2-1) sedangkan Filipina menutup babak grup dengan nirkemenangan (0-3).
Sempat memberikan perlawanan di kuarter pertama, bahkan unggul, Filipina lantas kehilangan gim di kuarter dua. Italia tancap gas dengan 28 poin dan menutup paruh pertama dengan selisih keunggulan sembilan poin. Jarak itu sempat melebar sampai 18 poin sebelum Filipina coba mengejar di akhir laga hingga menipiskan jarak menjadi tujuh poin saja.
Italia turun dengan rotasi sembilan pemain saja. Menariknya, 6 dari 9 pemain itu menceak dua digit poin. Simone Fontecchio memimpin tim dengan 18 poin dan 6 rebound. Giampaolo Ricci 14 poin. Marco Spissu dan Stefano Tofut masing-masing menambahkan 13 poin. Spissu juga mengoleksi sembilan asis. Ini jadi catatan asis terbanyak Spissu sepanjang Piala Dunia FIBA.
Alessandro Pajola membukukan 11 poin sedangkan Nicolo Melli 10 poin, 6 rebound, plus 7 asis. Catatan 7 asis Melli membuatnya dan Spissu menjadi duet Italia pertama yang mencetak 5+ asis dalam satu gim yang sama di Piala Dunia FIBA.
Di FIlipina, siapa lagi kalau bukan Jordan Clarkson yang jadi top skor. Kali ini Jordan bermain 37 menit dan membukukan 23 poin, 7 rebound, dan 6 asis. Jordan adalah pemain pertama di sejarah Piala Dunia FIBA yang memiliki rataan 20+ poin dan 5+ asis per gim di tiga laga pertamanya. Bantuan terbesar Jordan adalah Dwight Ramos dengan 14 poin.
"Ini gim yang cukup sulit. Saya rasa kami memberikan perlawanan yang bagus, tidak hanya di gim ini tapi di tiga gim yang kami lalui," buka Jordan Clarkson usai gim. "Kami selalu memberikan yang terbaik, berusaha untuk memenangkan pertandingan, tapi sayangnya hasil itu tidak bisa kami dapatkan sampai di laga terakhir babak grup ini," imbuhnya.
Italia akan mendampingi Republik Dominika ke ronde kedua. Angola dan Filipina akan berlanjut ke pertandingan klasifikasi peringkat akhir. (DRMK)
Foto: FIBA