Serbia terus melenggang mulus. Puerto Riko pun mereka libas begitu saja di gim kedua dengan skor 94-77. Tak sekalipun Serbia dalam posisi tertinggal selepas tepis mula. Bogdan Bogdanovic kembali jadi salah satu top skor Serbia.

Kali ini bersama bintang muda mereka, Nikola Jovic, keduanya mencetak masing-masing 17 poin. Aleksa Avramovic menyusul dengan 15 poin dari 4/6 tembakan (67 persen). Nikola Milutinov menambahkan dobel-dobel 12 poin plus 15 rebound. Satu kaki Serbia sudah ada di ronde kedua. Selanjutnya mereka akan jumpa Sudan Selatan yang hari ini menang atas Cina. Puerto Riko sendiri masih bisa lolos ke ronde selanjutnya jika menang atas Cina. Kedua gim itu akan digelar lusa. 

"Pertama, kami ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk pelatih kami. Saya rasa ia seharusnya senang karena kami berhasil menang hari ini," buka Nikola Jovic. "Paruh pertama kami melakukan apa yang diinginkan tim pelatih. Mereka hanya mencetak 27 poin dan kami menyerang dengan luar biasa. Di paruh kedua kami melakukan sebaliknya. Kami membiarkan mereka membangun momentum dengan transisi-transisi mudah yang terjdi. Hasil akhir baik karena kami menang, tapi kami bisa lebih baik lagi," tutupnya. 

Puerto Riko kini memiliki 10 pemain yang mencetak poin. Sayangnya, hanya dua di antaranya yang menyentuh dua digit poin. Isaiah Piniero memimpin tim dengan 14 poin. Jordan Howard membantu dengan 13 poin. Secara keseluruhan, masalah utama Puerto Riko adalah akurasi yang buruk dan pertahanan yang terlalu mudah diterobos. 

"Ini adalah gim yang sulit. Kami memulai laga dengan cukup buruk, tidak ada energi. Kami membiarkan mereka menembak tripoin dengan bebas, tidak menghentikan mereka saat transisi, ini benar-benar awal yang buruk. Berhadapan dengan tim seperti Serbia, hal seperti jelas berat. Paruh kedua, kami mencoba lebih baik. Kami sudah bermain jauh lebih baik tapi masih belum cukup untuk menutupi apa yang kami lakukan di awal laga. Kami akan mempersiapkan diri untuk laga selanjutnya," Nelson Colon, Kepala Pelatih Puerto Riko. (DRMK)

Foto: FIBA

Komentar