Prancis tumbang! Latvia memupus harapan Prancis untuk lolos ke ronde kedua dengan kemenangan tipis 88-86, Minggu (27/8). Tertinggal sepanjang hampir 38 menit (37:57), bahkan masih tertinggal 12 poin saat memulai kuarter empat, Latvia membuat Prancis terdiam di akhir laga. 

"Ini adalah kekalahan paling menyakitkan yang saya pernah alami dan paling memalukan selama 15 tahun saya membela Prancis," tutur Nic Batum usai gim. "Kami datang ke sini sebagai salah satu tim terbaik. Kami membuktikannya dalam beberapa tahun terakhir bahwa kami adalah tim yang bagus. Ini, kekalahan di ronde pertama ini benar-benar menyakitkan dan memalukan."

"Saya bertanggungjawab sebagai salah sayu veteran di tim ini. Kami harus berjuang lebih lagi untuk menjaga kehormatan nama di depan jersei kami. Semuanya harus berbenah. Ini adalah sebuah realita yang harus kami sadari sekarang," lanjutnya. 

"Di dua gim ini, pertahanan yang selama ini jadi kunci permainan kami tidak ada di sana. Kami benar-benar kehilangan disiplin kami. Kredit untuk Latvia yang bermain luar biasa, mereka layak atas kemenangan ini," tutupnya. 

Laju (7-0) Latvia dalam waktu kurang dari dua menit membuat jarak menjadi satu poin dengan empat menit tersisa. Di sini, Prancis terus menjaga jarak sampai akhirnya Davis Bertans membawa Latvia unggul untuk pertama kali melalui dua tembakan gratisnya. Sisa waktu 37 detik, skor (87-86) untik Latvia. 

Prancis mengambil timeout terakhir mereka di titik ini. Setelah timeout, Prancis coba mengambil keunggulan melalui floater Evan Fournier yang sayangnya tak menemui sasaran. Tanpa timeout, Prancis harus melakukan foul dan tembakan gratis Arturs Zagars masuk 1/2 untik mengunci kemenangan. 

Zagars jadi top skor tim dengan 22 poin dan 5 asis. Meski hanya memasukkan 3/9 tembakan gratis, Zagars solid di lapangan terbuka dengan 8/11 tembakan (73 persen). Rolands Smits juga tampil efisien dengan 20 poin dari 8/10 tembakan. Davis Bertans menambahkan 15 poin dari 4/10 tembakan yang seluruhnya tripoin. Kristers Zoriks melengkapi daftar dengan 13 poin. 

"Ini mungkin kemenangan terbesar sepanjang sejarah Latvia. Ah tidak, ini adalah kemenangan terbesar sepanjang sejarah kami sejak 1935. Ini luar biasa. Semua memberikan kontribusi luar biasa sepanjang gim," cerita Davis Bertans. 

Untuk Prancis, Evan Fournier 27 poin. Guerschon Yabusele 18 poin, sementara Nic Batum 13 poin. Rudy Gobert membukukan statistik yang menarik dengan 9 poin dan 7 rebound. Rudy hanya melepaskan satu tembakan (1/1) sepanjang laga dan memperoleh tujuh poin dari tembakan gratis (7/8). 

Latvia akan menghadapi Kanada untuk menentukan siapa juara Grup H, lusa. (DRMK)

Foto: FIBA

Komentar