Tim-tim Asia masih sulit bersaing di Piala Dunia 2023. Yordania jadi korban setelah kalah 92-71 atas Yunani, Sabtu (26/8). Yordania juga hanya sempat unggul di awal laga saja. Setelah lewat lima menit gim, Yunani mengambil alih jalannya pertandingan. Dalam prosesnya, keunggulan 16 poin Yunani memang sempat terpangkas menjadi 6 poin. Sayang, itu adalah jarak terdekat yang bisa Yordania kejar. Hasil ini membuat Yordania sampai sekarang belum berhasil meraih kemenangan di Piala Dunia FIBA.
"Saya ingin memberikan selamat kepada tim saya atas dedikasi dan upaya mereka dalam meraih kemenangan ini," buka Dimitrios Itoudis, kepala pelatih Yunani. "Jelas kami tidak memulai laga dengan bagus dengan kami membiarkan Yordania meraih keunggulan, namun saya senang dengan respon para pemain saya. Pertahanan kami adalah kunci utama kami membuka jarak. Jelas kami ingin pemain-pemain inti Yordania tidak nyaman sepanjang gim dan para pemain memberikan itu dengan baik."
Giannoulis Larentzakis memimpin Yunani drngan 19 poin dari 7/12 tembakan (59 persen). Bersamanya, ada tiga pemain lain yang juga mencetak dua digit poin. Thomas Walkup menyusul dengan 13 poin dan 7 asis. Ioannis Papapetrou juga mencetak 13 poin sementara Nikos Rogkavopoulos 10 poin plus 7 rebound.
Yordania dipimpin oleh pemain naturalisasi baru mereka, Rondae Hollis-Jefferson dengan 24 poin plus 9 rebound. Ahmad Al Dwairi 14 poin, 9 rebound, Sami Bzai 11 poin, sedangkan Freddy Ibrahim melengkapi daftar melalui 10 poin plus 6 asis.
"Saya tidak ingin bicara banyak selain memberikan rasa hormat dan bangga saya kepada pelatih serta seluruh rekan satu tim saya," terang Rondae usai gim. "Tertinggal 16 poin kemudian bangkit dan mengejar hingga 6 poin bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Di lain sisi, kredit untuk Yunani yang berhasil menghindar dari kejaran kami. Ini adalah pertandingan yang bagus, mentalitas berjuang yang bagus dari kami Yordania," pungkasnya.
Yunani akan jumpa Selandia Baru di gim selanjutnya. Yordania akan menghadapi tantangan lebih besar lagi karena lawan mereka selanjutnya adalah Amerika Serikat. Dua gim itu akan digelar lusa, di FIlipina. (DRMK)
Foto: FIBA