Dalam sejarah NBA, Gregg Popovich merupakan pelatih yang paling lama memimpi satu tim. Dia sudah melatih San Antonio Spurs sejak Desember 1996 sampai sekarang. Ia membangun reputasi yang kuat tentang filosofi bermain, sampai metode unik dalam melatih. Kali ini Zach Collins, mengungkapkan sebuah fakta menarik tentang Gregg Popovich. 

Coach Pop baru saja dilantik sebagai Hall of Fame tahun 2023, bersama Tony Parker. Tetapi yang paling menarik adalah keberadaannya di Spurs yang cukup lama, tanpa tersingkir dengan munculnya pelatih-pelatih muda. Jelas ada resep tersendiri, yang membuat Coach Pop begitu kuat pengaruhnya di tim tersebut. 

Salah satu kelebihannya yaitu berhasil meredam ego pemain. Sehingga tidak ada istilah pemain bintang di Spurs. Tradisi tersebut tetap bertahan sampai sekarang. Kuncinya adalah menyadarkan pemain tentang hal-hal nyata yang ada di sekitar mereka. "Gregg Popovich menganggap penting agar kami mengetahui apa yang terjadi di dunia," kata Collins, kepada Hoop Podcast

Coach Pop lebih suka menampilkan berita-berita politik, sosial, hingga ekonomi setelah sesi vidio untuk menganalisis taktik lawan. Hal tersebut membuat pada pemain sadar apa yang ada di sekitar mereka. Ada hal yang lebih besar lagi selain NBA di luar sana. Dengan cara seperti ini, memungkinkan semua pemain memiliki tanggung jawab secara moral terhadap komunitas NBA, dan memberi peran kepada lingkungan sekitar. 

"Dia (Coach Pop) ingin kami tahu apa yang terjadi, dan membuat bola basket menjadi sorotan. Dia membuat kami untuk tidak terlalu peduli dengan tembakan meleset, kalah dalam pertandingan, atau apa pun yang mengecewakan kami. Tetapi dia ingin kami membandingkan dengan apa yang terjadi di dunia nyata," imbuhnya. 

Metode ini mencegah seorang pemain untuk sombong. Begitu juga, mencegah pemain untuk tidak peduli dengan penghinaan orang. Coach Pop paling benci ketika ada pemainnya punya perilaku seperti seorang bintang, dan menjadi terlalu manja. Dia tahu betapa semua pemain NBA adalah orang yang beruntung. Jadi sekeras apa pun benturannya, serendah apa pun penghinaan yang mereka terima, mereka tetap beruntung bisa bermain di NBA. 

Coach Pop dikenal sebagai pelatih yang terbuka dan teliti. Selain itu, dia mengajarkan empati dan mengedepankan hati nurani dalam bermain basket. Menampilkan berita dan kondisi sekitar kepada pemain memungkinkan mereka untuk mengembangkan diri, dan membentuk moralitas. Memaksa pemain menempatkan kegagalan sebagai pelajaran, dan tidak harus disesali. (*)

Foto: Basketball Network

Komentar