Bronny James, putra bintang Los Angeles Lakers mengalami henti jantung (cardiac arrest) saat berlatih bersama timnya di University of Southern California (USC). Bronny dilarikan ke rumah sakit, dan kondisinya sekarang sudah normal. Meski begitu, ada dua pendapat berbeda mengenai masa depan Bronny. Ada yang mengatakan bahwa kondisinya akan pulih, tapi pendapat lain menyatakan kalau ini akhir dari karier olahraga putra sulung LeBron.
Juru bicara keluarga LeBron James mengatakan bahwa Bronny sekarang dalam kondisi stabil. Namun, kekhawatiran tetap ada. Sampai seorang profesional kesehatan jantung mengatakan kepada Sportskeeda, bahwa dirinya optimistis tentang pemulihan Bronny.
"Fakta bahwa Bronny sudah keluar dari ICU berarti dia pulih dengan cepat," kata Shephal K. Doshi, selaku Direktur Sandra and Vin Scully Heart Rhythm Center dari Providence St. Johns’ Health Center. "Saya akan mengantisipasi bahwa dalam waktu dekat di hari berikutnya, dua atau tiga dia harus berjalan-jalan. Jika fungsi otaknya normal, dia tidak perlu berada di rumah sakit lebih dari beberapa hari. Tapi pertanyaan besar tentang kembali bermain tergantung pada apa yang kami temukan sebagai penyebabnya."
Tetapi masih ada yang perlu dipertanyakan dari perkataan ahli jantung tersebut. Mengingat tidak ada catatan medis yang bisa menguatkan diagnosa sementara. Karena kalau kasus ini pernah terjadi sebelumnya pada Bronny, maka bakal berakibat lebih buruk.
Seperti yang diungkapkan oleh Brian Sutterer, seorang dikter medis berlisensi yang punya spesialisasi kedokteran ortopedi dan olahraga. Sutterer, dalam sebuah vidio di kanal YouTube, mengatakan bahwa karier bola basket Bronny James akan berakhir di usia muda.
"Ada beberapa penyebab serangan jantung yang bisa ditemukan, tetapi masih belum tentu aman untuk kembali berolahraga karena risikonya sangat tinggi untuk mengalami serangan jantung lagi dan berpotensi meninggal," kata Sutterer. "Beberapa dari kondisi ini, seperti kardiomiopati hipertrofik atau arteri koroner anomali seperti yang kita lihat dialami oleh Sharif O'Neill, dapat diobati atau diperbaiki sebaik mungkin dengan intervensi bedah, tetapi jelas itu akan membuat Bronny berhenti bermain basket untuk waktu yang sangat lama."
Menurut Sutterer, ada situasi yang serius tentang kesehatan Bronny, dan akan berpengaruh pada sisa kariernya. Seperti yang pernah terjadi pada Hank Gathers, pemain berbakat untuk Loyola Marymount University Lions di akhir 1980-an. Dia pingsan selama pertandingan, yang disebabkan oleh takikardia ventrikel yang diinduksi oleh kegiatan olahraga. Namun, dia terus bermain, dan dia pingsan untuk kedua kalinya beberapa bulan kemudian dan dinyatakan meninggal dunia.
Sutterer menyarankan agar kesehatan Bronny harus diutamakan daripada masa depannya sebagai pemain bola basket. Sementara itu, keluarga LeBron James harus berterus terang tentang serangan jantung yang dialami putranya. Sehingga pakar-pakar medis akan membantu untuk mencari penyebabnya, dan terpenting mengurangi risiko serangan jantung lagi saat Bronny kembali bermain basket. (*)
Foto: People.com