Satria Muda Pertamina gagal mewujudkan misinya untuk meraih tiga kali juara berturut-turut (three-peat) di Indonesian Basketball League (IBL) musim 2023. Tim asuhan Youbel Sondakh disapu bersih oleh Pelita Jaya Bakrie Jakarta (0-2) di semifinal. Setelah itu, muncul isu miring seputar kegagalan mereka seperti lambatnya regenarasi. Akhirnya Arki Dikania Wisnu angkat bicara untu menepis isu tersebut.
Di awal musim reguler, penampilan Satria Muda sebenarnya sempat memberikan asa untuk membidik kembali trophy IBL yang ketiga kalinya. Sayangnya mereka tidak konsisten pada akhir musim ini. Puncaknya mereka pun tersingkir di fase empat besar.
"Musim ini saya akui bukan tahunnya Satria Muda. Liga IBL semakin berkembang dan tim-tim pesaing kami juga terus berbenah dengan serius. Sebagai kapten, tentunya saya bertanggung
jawab atas kegagalan Satria Muda musim ini. Memang ada sedikit penyesalan saya dalam laga semifinal gim kedua kemarin," ujar Arki Dikania Wisnu yang ditemani oleh Manager sekaligus sepupunya Ridi Djajakusuma, Rabu (19/7).
"Seandainya waktu bisa diulang, saya ingin eksekusi sendiri ketimbang memberikan umpan. Yang pasti saya kecewa. Rasanya itu kesalahan saya, harusnya saya yang ambil tanggung jawab untuk cetak angka di detik-detik terakhir. Tapi terlepas semua itu, saya sangat bangga dengan tim Satria Muda Pertamina musim ini. Tahun depan kami harus lebih fokus lagi untuk meraih juara," imbuh Arki.
Foto: Koleksi Pribadi Arki Dikania Wisnu
Arki kemudian berkomentar tentang isu seputar terlambat dalam regenerasi dan salah dalam memilih pemain asing. Menurutnya seluruh pemain juga harus introspeksi diri atas kekurangannya, namun yang terpenting musim depan Satria Muda harus menampilkan karakater mereka dan memetik pelajaran dari musim ini.
"Saya tidak mau ada alasan kekalahan ini karena pemain asing atau karena kurang regenerasi. Staf pelatih sudah bekerja dengan luar biasa baiknya. Musim kemarin buktinya kami bisa juara. Orang hanya bisa menilai tim A dan tim B banyak memberikan menit bermain ke pemain mudanya. Satria Muda sudah punya sistem sendiri dan pemain muda Satria Muda terus berkembang. Bahkan saat latihan pun kita tidak main-main," jelas Arki. "Kemudian ada juga komentar lainnya, Satria Muda harus punya pemain asing yang rakus mencetak poin. Buat saya yang terpenting pemain asing itu harus bisa beradaptasi dengan sistem kami, apa pun posisinya."
Pada pertandingaan semifinal tahun ini Arki bermain dengan kondisi cedera pergelangan kaki dan siku. Tapi sebagai pemain profesional, Arki tidak menjadikan hal ini alasan untuk tidak tampil bagus. Termasuk jika dalam kondisi cedera.
"Menyambut musim depan, Satria Muda akan melakukan evaluasi dari semua lini. Saya pun juga termotivasi mempersiapkan diri lebih baik lagi dan selama saya masih kuat bermain saya ingin main terus untuk Satria Muda hingga saya pensiun," tegasnya.
Sebagai penutup, Arki bilang bahwa Satria Muda akan segera menyiapkan tim untuk musim depan. Tim ini masih lapar kemenangan dan punya motivasi besar untuk meraih gelar juara liga. (*)
Foto: Ariya Kurniawan - IBL