Masih ingat dengan Dion Waiters 'Si Anak Nakal'? Pemain yang turut membantu Los Angeles Lakers meraih juara pada 2020 ini ternyata masih berharap kembali ke NBA. Ia sendiri sudah tak bermain di NBA sejak mendapatkan gelar juara tersebut.

Pemain pilihan keempat pada NBA draft 2012 itu terlihat sedang melakukan latihan pribadi di Victoria Fertitta Middle School di Las Vegas. Menurut Bleacher Report ada sekitar selusin pemandu bakat dan eksekutif NBA memantau latihan ini.

“Saya ingin mendapatkan kesempatan dan menunjukkan bahwa saya tidak seperti dulu lagi. Saya masih punya rasa cinta kepada olahraga ini dan merasa saya masih bisa memberikan kontribusi di level tertinggi baik di dalam maupun luar lapangan,” ujar Waiters dilansir dari Yahoo!Sports.

Karir Waiters di NBA layaknya roller coaster. Selama 10 tahun berkarier di NBA dia mencetak rata-rata 13,1 poin, 2,6 rebound, dan 2,8 asis per gim. Ia tercatat pernah berseragam Cleveland Cavaliers, Oklahoma City Thunder, Miami Heat, dan Lakers.

Waiters bermain di NBA sejak 2012 bersama Cavaliers. Kemudian pada tahun 2015 ia ditukar ke Oklahoma City Thunder. Awal kariernya di Thunder bisa dibilang cukup baik, ia tampil 47 gim dari bangku cadangan dan mencatatkan 12,7 poin per gim.

Meski tampil cukup baik bersama Thunder, nasib Waiters pada akhir musim 2015-2016 bisa dibilang terombang-ambing. Sebab, Thunder awalnya menawarkan kontrak yang membuat dirinya berstatus Restricted Free Agent. Namun tiga minggu setelahnya, Thunder membatalkan tawaran kontrak tersebut. Waiters jadi berstatus Unrestricted Free Agent.

Beruntung ada Heat yang memberikan tempat bernaung. Heat memberikan kontrak senilai AS$5,9 juta untuk dua tahun. Sayangnya, Waiters membalas pertolongan Heat dengan kecerobohan dan masalah. Waiters seringkali terlibat masalah baik di dalam maupun di luar lapangan.

Kelakukan absurd Waiters ketika berseragam Heat yaitu ketika Waiters mengendarai pesawat terbang ke Los Angeles untuk bertanding melawan Lakers. Kejadian yang terjadi pada November 2019 itu membuat manajemen Heat geram. Tak berhenti disitu, sepanjang kariernya bersama Heat, Waiters total menerima tiga kali sanksi.

Sanksi pertama ia terima ketika dia mengeluh tentang perannya di tim pada pertandingan awal musim. Kemudian sanksi kedua jatuh setelah Waiters mengonsumsi permen karet yang mengandung zat narkotika bernama THC (tetrahydrocannabinol). Permen tersebut membuatnya pingsan di pesawat karena dosis THC-nya berlebihan dan membuatnya harus menepi selama 10 pertandingan.

Sanksi ketiga dijatuhkan ketika ia berasalan sakit dan harus melewatkan pertandingan. Namun, tak selang beberapa lama, mengunggah foto bersenang-senang merayakan ulang tahun di akun Instagram pribadinya. Ia kemudian menerima sanksi dipinggirkan sebanyak enam pertandingan dan sekaligus menjadi sanksi terakhirnya.

Kesal dengan semua kelakuan Waiters, Heat akhirnya mengirim Waiters ke Memphis Grizzlies.  Akan tetapi, hanya selang dua bulan sejak kedatangannya, Grizzlies memutus kontraknya dan kembali menjadi pemain bebas. 

Kali ini Lakers datang sebagai penolong. Waiters dibayar AS$503 ribu, atau kontrak minimal untuk veteran. Ternyata Waiters bisa tampil bagus.Dia mencetak rata-rata 11,9 poin dalam tujuh pertandingan "seeding games".

Ia kemudian tampil di lima gim playoff dengan mencetak rata-rata 2,0 poin per gim. Waiters pun lantas mendapatkan cincin juara pertamanya kala itu bersama Lakers. Selepas gelar juara, namanya bak lenyap ditelan bumi. 

Waiters mengakui apa yang terjadi pada tahun itu adalah penyesalan terbesar dalam kariernya.

“Saya sangat tidak bertanggung jawab dan tidak dewasa, saya mengecewakan Heat yang sudah sangat baik kepada saya. Saya merasa sebenarnya semua bisa saya hindari, dan jika saya melakukan itu, saya tidak akan berada di sini dan akan tetap bermain di NBA,” tambah Waiters.

Setahun pertama setelah keluar liga, Waiters mengatakan bahwa ia mengalami depresi dan rasa cemas hingga ia harus mulai berkonsultasi dengan psikolog. Dia mengakui bahwa sikapnya selama bermain di liga yang membuatnya keluar dan tidak bermain lagi.

Kini Waiters harus menggantungkan mimpinya kepada tim yang membutuhkan seorang shooting guard dan mau mengabaikan masa lalu Waiters. Selain kondisi fisiknya yang tentu tidak sama lagi ketika ia berkarir di NBA, Waiters harus menerima fakta bahwa saat ini ia sudah berumur 31 tahun  dan mungkin bisa jadi juga tidak ada tempat di NBA baginya, karena kini NBA sudah jauh berevolusi dari terakhir kali ia bermain pada 2020 silam. (kvn)

Komentar