Collective Bargaining Agreement atau CBA yang sudah disetujui telah dibagikan kepada 30 kontestan NBA. Dengan begitu, maka CBA baru ini secara resmi berlaku pada 1 Juli 2023, sampai tujuh tahun ke depan. Beberapa poin penting akan sangat berpengaruh pada bursa transfer tahun ini.
Dampak berlakunya CBA baru ini diurai oleh Adrian Wojnarowski dari ESPN. Perjanjian setebal 676 halaman ini membahas semua tentang peraturan liga, perdagangan, sampai sanki-sanki yang akan diberlakukan di NBA. CBA ini disusun dan disetujui oleh NBA dan Asosiasi Pemain (NBA).
Salah satu peraturan yang bakal berdampak langsung pada bursa transfer adalah tentang buy-out. Setelah ini, tim tidak bisa melakukan buy-out selama musim kompetisi, atau dengan kata lain tim tidak boleh secara sepihak memutus kontrak pemain sebelum musim berakhir. Jadi tidak akan ada lagi cerita seperti Russell Westbrook, yang tiba-tiba pindah ke LA Clippers setelah kontraknya diselesaikan secara sepihak.
Aturan yang juga bakal berpengaruh pada bursa transfer musim ini adalah tim tidak dapat memasukkan pick putaran pertama. Jadi pemain draft putaran pertama tidak akan pergi dari tim yang memilihnya. Sehingga tim yang memiliki pick putaran kedua saja, yang bisa melakukan perdagangan.
Perubahan aturan penting lain terkait penghargaan musim reguler. Pemain harus memainkan minimal 65 pertandingan untuk memenuhi syarat mendapatkan penghargaan, seperti MVP dan All-NBA Team. Syarat 65 pertandingan ini juga berpengaruh pada gaji pemain.
Meski belum ada dampak langsung dari CBA baru ini, namun diprediksi bakal menimbulkan perdebatan selama musim 2023-2024. (*)
Foto: phideltatheta.org