Butik & toko sepatu yang juga jadi ikon di Paris ini memutuskan berhenti beroperasi setelah 20 tahun

Paris akan kehilangan salah satu butik paling berpengaruhnya, Colette. Butik yang didirikan serta dijalankan oleh ibu dan anak ini memutuskan berhenti beroperasi pada 20 Desember 2017. Sebuah keputusan yang mengejutkan banyak pihak mengingat Colette sudah punya nama besar dan kaya asam garam di dunia fashion. Belum lagi dengan pendapatannya yang mencapai 31 juta Euro (sekitar 35 juta Dollar AS) pada 2015. Sebuah pencapaian yang luar biasa bagi sebuah butik yang berujung pada penutupan setelah 20 tahun beroperasi.

Colette tampak luar. Butik ini terletak di 213 Rue Saint-Honore 75001 Paris

Bila Anda berada di Paris, Anda akan dengan mudah menemukan Colette. Butik ini berada di Rue Saint-Honore. Sebuah blok eksklusif di Paris. Di sana, berjajar toko dan restoran kelas atas. Bangunannya memiliki luas 8.000 meter persegi dan setinggi tiga lantai. Tiap lantai, Colette menyediakan koleksi dengan konsep yang berbeda. Lantai satu adalah tempat untuk merek-merek mewah kelas atas dan pernak-pernik, lantai dua untuk streetwear, dan lantai teratas berisi koleksi sepatu dengan berbagai model. Selain itu, Colette juga jadi rujukan bagi warga Paris yang mencari aksesoris seperti film kamera, aksesoris, majalah, dan lain-lain dengan harga terjangkau.

Keputusan Matang Yang Diambil Oleh Sang Pendiri

Colette Rossaux (kiri) & Sarah Andelman (kanan)

Sang pendiri, Collette Roussaux, punya alasan tersendiri mengapa ia memutuskan untuk menghentikan Colette. Keputusannya disampaikan lewat akun instagram Colette yang diunggah oleh anaknya, Sarah Andelman. “Semua hal baik akan mencapai titik akhir. Colette Roussaux telah sampai pada titik di mana ia ingin menikmati waktunya sendiri. Dan Colette tak akan sama tanpa (kehadiran) Colette (Rossaux),” ungkap Andelman. Di unggahan yang sama, Andelman menyebutkan bahwa Yves-Saint Laurent akan mengambil alih bangunan Colette.

Media kenamaan dunia mencoba mengonfirmasi pengumuman ini, salah satunya adalah New York Times. Media asal Amerika Serikat ini menghubungi Andelman lewat telepon. Berikut konfirmasi yang disampaikan wanita berusia 41 tahun ini kepada New York Times: “Banyak yang berpikir bahwa (penutupan) ini adalah keputusan yang kurang rasional. Merek Colette bisa dijual dengan harga yang sangat mahal. Namun, semuanya akan jadi berbeda tanpa kehadiran ibu saya.”

Mengejutkan Banyak Pihak

Dari kiri: Karl Lagerfeld, Colette Rossaux, Sarah Andelman, dan The Selby saat berkunjung ke acara Colette x The Shelby Pop Up yang diadakan di Colette

Banyak pihak yang terkejut dan menyayangkan keputusan ini. Ungkapan terbesar disampaikan oleh Karl Lagerfeld. Kepada majalah Business of Fashion, pria paruh baya ini menceritakan pengalamannya selama berkunjung ke Colette: “Colette adalah tempat pertama yang kutuju untuk mencari benda-benda unik karena hanya mereka yang menyediakannya. Aku bisa mendapatkan jam tangan, telepon klasik, perhiasan, semuanya! Mereka punya sebuah formula yang kita tidak akan bisa menirunya. Karena hanya ada satu Colette, dia (Colette Rossaux) dan Andelman.”

Rak tempat Colette memajang koleksi sneaker dan sepatu-sepatu bermerek

Robert Burke, konsultan fashion senior asal Paris, juga menyampaikan pernyataan mengenai keputusan Colette ini. “Mereka adalah pemberhentian pertama penggiat fashion. Pemilihan merek, cara mereka menata toko, baju buatan mereka dan perpaduan baju yang dilakukan layak jadi inspirasi. Anda akan dianggap keren bila belanja di sana. Bila Anda diundang ke sana, walau hanya sekadar acara peluncuran buku, maka Anda akan dikenal oleh penggiat fashion dunia,” kata Burke kepada New York Times.

Virgil Abloh pun menyampaikan pernyataan atas keputusan ini. "OFF-WHITE tidak akan seperti sekarang tanpa dia (Colette Rossaux). Ia dan Sarah (Andelman) adalah pembeli pertama produk saya. Mereka berpengaruh dalam pengenalan merek OFF-WHITE, setidaknya sejak 10 tahun lalu," pungkas Virgil kepada Hypebeast.

Sedangkan bagi Ronnie Fieg, penutupan Colette ini jadi momentum kehilangan. Berikut ungkapannya yang dihimpun dari halaman Hypebeast: "Entah Anda ingin mempelajari sebuah kultur atau membeli sesuatu di Paris, Colette adalah tempatnya. Paris akan merindukannya, para desainer akan merindukannya, dan tentunya para penggiat fashion dunia akan merindukannya," aku Kith.

Rujukan Penggiat Fesyen Dunia

Kevin Lyons saat melakukan pertunjukan seni gambar di Colette

Colette x Champions Athletic Tee "Medallion en Bleu" yang dirilis pada 2008 dengan seni gambar yang di desain oleh Virgil Abloh

Pencapaian Colette memang terbilang impresif. Butik ini telah melakukan kolaborasi dengan berbagai merek dunia seperti: G-Shock, H&M, New Balance, Asics, Saucony, Karhu, dll. Karakter utama yang diusung Colette adalah perpaduan antara corak mewah dengan sentuhan streetwear. “Kami sudah melakukan kerja sama dengan Virgil (Abloh) sebelum ia mendirikan OFF-WHITE dan Luke Meier dari OAMC ketika ia masih di bawah label Supreme,” cerita Andelman kepada Business of Fashion.

Colette juga satu dari tiga toko yang jadi peneroka (pioneer) gerai berjenis “Landmark Concept Boutique”. Paris diwakilkan Colette dan Italia diwakilkan oleh 10 Corso Como. Sedangkan di New York, mereka punya Dover Street Market. Ketiga gerai tersebut jadi rujukan untuk produk fashion mewah dan streetwear yang menginspirasi banyak kalangan.

Akan Dilanjutkan Yves-Saint Laurent

Desain interior salah satu sudut di lantai satu milik Colette

Terkait dengan pengambil-alihan bangunan yang dilakukan Yves-Saint Laurent, keputusan sudah mendekati final. Diwakili oleh Direktur Eksekutif Yves-Saint Laurent,  Francesco Bellettini, mereka menyampaikan keseriusannya. “Selama 20 tahun, Colette telah menjadi ikon dan tempat yang prestisius di Paris. Akan jadi suatu kehormatan bagi kami bila mendapat kesempatan meneruskan pencapaian mereka,” kata Bellettini kepada New York Times.

Hingga tanggal 20 Desember 2017, Colette akan tetap beroperasi seperti biasa. Anda masih dapat melihat-lihat koleksi mereka lewat situs resmi mereka.

Berikut adalah beberapa kolaborasi yang dilakukan Colette dengan merek ternama dunia hasil pilihan Mainbasket:

Colette x Reebok Pump 20th Anniversary yang dirilis pada 20 November 2009

Colette x Kevin Lyons x G-Shock 30th Annviersary yang dirilis pada 2013

Colette x Asics Gel Lyte III 25th Annviersary "Dotty' yang dirilis pada 2015

The Stance x Colette yang didesain oleh Kevin Lyons dan Jean Andre. Dirilis pada 2016 dan hanya diproduksi sebanyak 150 buah

Colette x Nike Air Woven 'Colette 20th Anniversary' yang dirilis pada Bulan Maret 2017

Concepts x Colette "Let Me See" Sunglass

Colette x Karhu Fusion 2.0 "Breaking Bread" dirilis pada 9 Desember 2017. Kolaborasi ini jadi kolaborasi pamungkas Colette sebelum berhenti beroperasi

Sumber Foto: Colette, Vogue, New York Times, The Selby, Hypebeast, G-Shock

Komentar