Teka-teki nasib Ja Morant untuk musim selanjutnya terjawab sudah. Setelah sempat mengambang apakah NBA akan menghukumnya atau tidak. Jika dihukum, berapa lama hukumannya? Semuanya terjawab pada Kamis, (16/6), waktu setempat.
Melalui rilis resmi yang dikeluarkan, NBA memastikan Ja akan mendapat hukuman larangan bertanding selama 25 gim, tanpa denda materi. Hasil pendalaman NBA menunjukkan bahwa Ja memamerkan senjata api di siaran video langsung pada 13 Mei. Sebelumnya, ia mendapatkan hukuman larangan bertanding delapan laga, tanpa denda, setelah melakukan hal serupa pada 4 Maret.
Seluruh aksi itu dilakukan dengan sengaja dan kesadaran penuh oleh Ja sehingga NBA memberikan hukuman yang lebih besar. Di lain sisi, Ja juga tidak akan bisa mendampingi tim dan mengikuti acara publik NBA dalam kurun masa jedanya tersebut. Bahkan, untuk kembali bermain setelah hukuman 25 laganya berakhir, Ja harus mendapatkan penilaian lebih dulu dari NBA.
"Apa yang Ja lakukan memiliki potensi diikuti oleh generasi muda yang melihatnya. Itu menjadi kekhawatiran utama NBA," tutur Komisaris NBA, Adam Silver, di rilis resmi tersebut. "Dari sana, kami merasa hukuman 25 laga adalah hukuman yang layak. Ini juga menjelaskan bahwa senjata api adalah hal yang tidak kami toleransi di liga," pungkasnya.
Setelah rilis NBA, Ja juga mengeluarkan permintaan maaf resminya. Cukup terperinci, Ja memohon maaf kepada seluruh pihak mulai dari NBA, Memphis Grizzlies tempat ia bernaung, rekan-rekan pemain basket, sponsor, hingga generasi muda.
"Saya sekarang punya waktu untuk merefleksikan diri seberapa besar masalah yang sudah saya buat," buka Ja. "Saya akan menghabiskan jeda musim dan waktu hukuman untuk terus memperbaiki kesehatan mental saya serta pengambilan keputusan saya. Saya juga akan terus berlatih basket supaya bisa dalam kondisi terbaik saat kembali. Saya harap Anda semua bisa memberikan kesempatan untuk membuktikan bahwa saya adalah sosok yang lebih baik dari yang sudah saya tunjukkan sebelumnya," tutupnya.
Sejatinya, Ja bukanlah kasus senjata api pertama di NBA. Namun, ini jadi yang pertama sejak 2010. Sebelumnya ada Gilbert Arenas yang bahkan membawa senjata api di ruang ganti tim dan sempat menodongkan senjata tersebut ke rekan satu timnya saat terjadi friksi tentang hutang dalam permainan kartu di pesawat.
Rekan satu tim Arenas adalah Jarvais Crittenton yang juga membawa senjata api. Keduanya pun membuat satu tim Washington Wizards berhamburan dari latihan saat terlibat aksi saling todong. Keduanya dihukum larangan bertanding satu musim penuh oleh Komisaris NBA kala itu, mendiang David Stern. (DRMK)
Foto: NBA