Pelita Jaya Bakrie Jakarta tidak menemui kesulitan menghadapi Elang Pacific Caesar Surabaya. Dalam lanjutan Seri 7 tersebut, Pelita Jaya menang telak 87-62 pada Kamis (8/6). Kini Pelita Jaya nyaman di puncak klasemen dengan rekor menang kalah 23-2.

Perlawanan Elang Pacific hanya terjadi di babak pertama. Mereka sempat memiliki keunggulan awal 2-5. Setelah itu Pelita Jaya mendominasi. Keunggulan mereka bertambah tiap kuarter dan mencapai selisih maksimal 30 poin di akhir babak.

Elang Pacific yang konsisten menggunakan pertahanan zona tak berkutik dengan 10/26 tripoin yang dibukukan Pelita Jaya. Ditambah lebih dari setengah poin Pelita Jaya dicetak dari paint area (50).

Dashaun Wiggins tak terhentikan dengan 22 poin dan 5 rebound. Hendrick Yonga membantu dengan 14 poin. Dominique Sutton dobel-dobel dengan 12 poin dan 10 rebound plus 3 steal. Vincent Kosasih menyusul dengan 10 poin dan 4 rebound.

Sementara itu Elang Pacific bergantung pada Morakinyo Williams yang mencetak 23 poin dan 14 rebound serta 2 blok. Kemudian Muhammad Aulaz Ariezky memberikan 11 poin dan 4 rebound.

“Hari ini kami masih bisa mengimbangi dari segi rebound. Tetapi masalahnya masih banyak turnover dan mereka juga memanfaatkannya dengan serangan cepat,” tutur pelatih Elang Pacific A Kiat.

Dengan hasil ini Pelita Jaya unggul 2-0 di musim reguler. Pertemuan sebelumnya di Seri 1 Bali, Pelita Jaya menang 89-78. Kekalahan ini menjadi yang ke-22 bagi Elang Pacific. Untuk sementara ini mereka bertahan di posisi ke-13 klasemen sementara. Lebih unggul dari Mountain Gold Timika, Evos Thunder Bogor, dan Satya Wacana Salatiga.

Pelita Jaya menyisakan gim penutup Seri 7 melawan Prawira Harum Bandung pada Minggu (11/6) mendatang. Pada pertemuan sebelumnya, Pelita Jaya kalah telak 45-69.

“Ini jelas akan menjadi gim yang sangat berbeda dengan pertemuan sebelumnya di Bali. Kita lihat besok. Kami harus lebih agresif melawan Prawira karena mereka bermain hampir sama dengan cara bertahan kami dengan banyak kontak. Jika tidak, itu nanti akan menjadi masalah besar,” kata Djordje Djovicic. (rag)

Foto: Ariya Kurniawan

Komentar