Miami Heat menang 111-108 atas Denver Nuggets, pada Gim 2 Final NBA 2023, Minggu (4/5) waktu Amerika Serikat. Para pengamat pertandingan bilang bahwa Heat berhasil bangkit di kuarter keempat setelah tertinggal delapan poin. Tapi sudut pandang berbeda disampaikan oleh Michael Malone. Kepala pelatih Nuggets tersebut sudah melihat tanda-tanda timnya bisa dikalahkan Heat, justru sejak pertandingan pertama. 

"Itu adalah dua kuarter empat yang mengecewakan. Baik di gim pertama atau kedua, pertahanan kami tidak ada pada tempatnya," kata Malone, membuka wawancara usai pertandingan. 

Pelatih Malone mengatakan kritik keras pada timnya, yang kalah di kuarter keempat. Kalau digabungkan dari dua gim, pada kuarter keempat, Heat unggul dari Nuggets dengan perbandingan 66-45. Malone pun sudah siap, dan merasa kalau timnya akan kalah, ketika di gim kedua terlihat bahwa pertahanan Nuggets mulai melemah. 

Bedanya, pada gim pertama, Heat hanya mencetak 13 tripoin dari 39 percobaan. Akurasi tembakan yang buruk tersebut menguntungkan bagi Nuggets. Penembak jitu Heat, Max Struss tidak memasukkan tripoin sama sekali dari sembilan percobaan. Tetapi pada gim kedua, Struss membuat enam tripoin dari total 17 tripoin Heat. Total percobaan tripoin Heat adalah 35 kali pada gim kedua. 

Beberapa tembakan tripoin dimasukkan di kuarter keempat, lewat tangan Duncan Robinson dan Gabe Vincent, yang membuat Heat melaju 15-2 di awal kuarter keempat. Ini memberi Heat keunggulan 90-85, meski mereka sempat tertinggal delapan poin di awal laga. 

"Lihat saja, di gim pertama, keunggulan 24 poin milik kami bisa dipangkas menjadi sembilan poin. Mereka hanya tidak memiliki cukup waktu saja. Jelas ini sangat mengecewakan bagi saya, terutama melihat tim ini melemah di saat-saat terakhir," ungkap Malone. 

Tampaknya, kelemahan tim Nuggets ini sudah disampaikan Malone kepada seluruh pemain. Buktinya, Nikola Jokic langsung merespons dengan menyatakan kalau timnya akan berubah di gim ketiga. "Jika kami mengalami masalah, saya jamin itu tidak akan lama. Hanya karena mereka (Heat) menghukum kami karena kami melakukan kesalahan. Mudah-mudahan kami bisa disiplin untuk pertandingan berikutnya," kata Jokic. 

Dikutip dari catatan Associated Press, pada gim kedua ini, Heat mencetak akurasi tembakan 43,5 persen dalam tiga kuarter. Kemudian pada kuarter keempat, akurasinya meningkat jadi 68,8 persen. Ini merupakan pesan yang kuat bagi Nuggets, yang mana mereka tidak bisa mengandalkan satu orang pemain saja. Meski Jokic mencetak 41 poin, tapi kalau tidak didukung dengan kedisiplinan dalam bertahan, maka kekalahan sudah di depan mata. 

Gim 3 Final NBA antara Heat melawan Nuggets, akan digelar hari Selasa (6/5) waktu Amerika Serikat. (*)

Foto: The Denver Post

Komentar