Bumi Borneo Basketball Pontianak berhasil menang dramatis atas Prawira Harum Bandung. Bangkit setelah tertinggal 22 poin, Bumi Borneo mengejutkan Prawira dengan merebut kemenangan tipis 75-74 pada Selasa (30/5) di GOR Amongrogo, Yogyakarta.
Dalam pertandingan tersebut, Prawira sempat unggul 35-13 di kuarter kedua. Kemudian di sepanjang sisa gim, Bumi Borneo mengejar ketertinggalan melalui agresivitas offensive rebound dengan total 22 kali.
Permainan Bumi Borneo juga sangat rapi. Terbukti sepanjang gim tersebut, mereka hanya melakukan 6 turnover. Berbanding terbalik dengan Prawira yang membuat 22 turnover dan hanya 7 offensive rebound.
Perbedaan field goals juga sangat kontras. Bumi Borneo melakukan 88 percobaan dan 26 yang berhasil tepat sasaran. Sedangkan Prawira hanya bisa membuat 53 tembakan dan 23 yang berujung poin.
“Hal yang kami apresiasi dalam gim ini adalah para pemain lokal mulai step up dan kerja nggak berat buat Randy (Bell). Kami bermain kolektif dan tidak hanya mengandalkan pemain asing. Meski paruh pertama tertinggal jauh, kami menyesuaikan defense dan beberapa hal dan semua berjalan baik,” ujar Rimbun Sidahuruk, asisten pelatih Bumi Borneo.
Kebangkitan Bumi Borneo dipimpin oleh Randy Bell. Ia mencetak dobel-dobel 23 poin, 10 rebound, serta 3 asis dan 2 steal. Tampil selama 23 menit, Rendy memasukkan 9/24 tembakan termasuk 3 tripoin krusial. Wisnu Budidharma membantu dengan 16 poin dan 4 rebound.
Kemenangan Bumi Borneo ini menghentikan 11 kemenangan beruntun sekaligus kekalahan bagi Prawira. Sementara itu Bumi Borneo meraih rekor 12-10 dan bertengger di posisi ketujuh klasemen.
Top skor gim ini adalah Jarred Shaw yang meraih 25 poin dan 13 rebound. Yudha Saputra menambah 16 poin dan 6 rebound. Yudha mencetak 5 tembakan dengan empat tripoin plus 2/2 tembakan gratis.
“Ini gim yang sangat buruk bagi kami. Kekalahan yang tidak pernah dibayangkan. Kami tidak menjalankan dasar bermain basket dengan baik, termasuk tembakan dan rebound. Tentu ini jadi peringatan yang keras untuk kami semua,” kata pelatih Prawira David Singleton. (rag)
Foto: Hariyanto