Miami Heat tahu betapa sakitnya kalah di Gim 7 Final Wilayah Timur. Tahun lalu mereka dikalahkan Boston Celtics di fase yang sama. Sekarang, Heat berhasil membalas dan melaju ke Final NBA 2023, menyusul kemenangan atas Celtics, 103-84, di TD Garden, Senin (29/5) waktu Amerika Serikat. Heat akan bertemu Denver Nuggets di Final NBA tahun ini.
Miami Heat menuju ke Final NBA untuk ketujuh kalinya dalam 35 musim, dan keenam kalinya sejak 2011 di bawah pelatih Erik Spoelstra. Mereka tidak melakukannya dengan, karena Celtics berhasil menyeimbangkan kedudukan (3-3) setelah disapu Heat 0-3. Namun Heat berhasil menutup seri ini dengan kemenangan.
Heat mencetak rekor 44-38 di musim reguler, dan berangkat ke playoff sebagai unggulan kedelapan. Heat berhasil menyamai pencapaian New York Knicks di musim 1998-1999 sebagai tim unggulan kedelapan yang melaju ke Final NBA. "Saya sangat percaya pada diri sendiri dan tim ini," kata bintang Heat Jimmy Butler, yang dinobatkan sebagai MVP Final Wilayah Timur, dengan mencetak 28 poin di gim ketujuh.
Kepala pelatih Erik Spoelstra mengatakan dia merasakan bahwa Heat mampu meningkat jika mereka terus fokus. Mereka terus berlatih keras setelah kekalahan dalam tiga laga beruntun. "Ini adalah pengalaman yang memuaskan," kata Spoelstra. "Terutama saat tim kalah, dan saya mendapatkan kritik karenanya. Tapi tim ini masih bisa bersatu dan mencoba melakukan hal yang benar."
Heat berhasil menyingkirkan tim-tim besar di Wilayah Timur. Mereka mengalahkan Milwaukee Bucks, yang memiliki rekor musim reguler liga terbaik, di babak pertama playoff. Mereka mengalahkan unggulan kelima New York Knicks dalam enam gim di babak kedua. Kemudian menang melawan Celtics dengan tujuh gim.
Celtics diprediksi bisa kembali ke Final NBA tahun ini, setelah kalah dari Golden State Warriors di final NBA musim lalu. Tetapi rintangan tak terduga menghalangi mereka bahkan sebelum musim dimulai. Pada bulan September 2022, kurang dari seminggu sebelum kamp pelatihan, Celtics menghukum kepala pelatih Ime Udoka karena pelanggaran kebijakan tim. Alih-alih menyewa pelatih berpengalaman sebagai pengganti Udoka, tim memprioritaskan kesinambungan dengan mempromosikan Joe Mazzulla, yang pernah menjadi asisten staf Udoka.
Mazzulla yang sebelumnya hanya memiliki pengalaman melatih kepala di Fairmont State, sebuah program Divisi II di West Virginia, tiba-tiba ditempatkan sebagai penanggung jawab tim NBA dengan ekspektasi juara. Itu adalah pertaruhan yang tampaknya terbayar dengan jeda All-Star, ketika Celtics memiliki rekor liga terbaik. Celtics menunjuk Mazzulla sebagai kepala pelatih permanen pada Februari 2023 dan secara resmi memutuskan hubungan dengan Udoka, yang kini menjadi kepala pelatih Houston Rockets.
Performa Celtics terus merosot selama minggu-minggu terakhir musim reguler, tergelincir ke urutan kedua di belakang Milwaukee Bucks. Mereka juga menemui kesulitan ketiga berhadapan dengan Atlanta Hawks di babak pertama. Namun berhasil keluar dari tekanan dan menang di gim keenam. Sampai akhirnya drama tertinggal 0-3 dari Miami Heat diakhiri dengan kekalahan menyakitkan (3-4). Celtics kini merasakan apa yang dialami oleh Heat tahun lalu, yaitu tersapu di gim tujuh Final Wilayah Timur. (*)
Foto: Sportsnet