Kesuksesan tim basket putri Indonesia meraih emas SEA Games 2023 menjadi sebuah ironi. Saat ini mereka tidak memiliki liga basket putri. PP Perbasi memberi penjelasan terkait hal ini. Ketua Umum Danny Kosasih mengakui bahwa memang sulit menggulirkan kompetisi putri.
Dalam jumpa pers pada Jumat (19/5) di kawasan Senayan, Jakarta itu, Danny menjelaskan pihaknya telah mengirimkan undangan khusus kepada klub-klub untuk mengikuti liga. “Yang daftar? Satu. Kami mundurkan lagi waktunya (pendaftaran),” ujarnya.
Surat tersebut ditujukan kepada seluruh Pengprov Perbasi seluruh Indonesia tertanggal 24 Maret 2023 tentang kompetisi bola basket putri senior. Batas pendaftaran pada 27 Maret-14 April.
Dalam surat itu ada syarat-syarat untuk pendaftaran tim. Antara lain peserta wajib berbentuk badan hukum dan biaya pendaftaran Rp500 juta dengan lisensi keikutsertaan 5 tahun. Untuk musim perdana biaya pendaftarannya Rp300 juta.
“Rencana kami selanjutnya agar liga putri bisa bergerak. Tetapi untuk 1-2 dua tahun ini jangan berharap banyak. Butuh partisipasi swasta dan sumbangsih untuk ikut. Kami banyak diberondong pertanyaan soal ini,” kata Danny Kosasih.
“Kami tidak menganaktirikan liga putri. TC panjang karena tidak ada liga yang terlaksana. Tujuan TC biar bisa naik level Asia Tenggara. Kompetisi putri kami perhatikan dan Perbasi komitmen harus ada pertandingan. Tapi untuk liga masih sulit dalam 1-2 tahun ini,” imbuhnya.
Setelah SEA Games 2023 ini fokus mereka adalah untuk regenerasi pemain. Penanggung Jawab Timnas Putri Christopher Tanuwidjaja mengatakan sebenarnya tidak sulit untuk mencari pemain putri. Ada banyak event FIBA kelompok usia yang diikuti Perbasi.
“Sisi lain tidak ada liga kami bisa ikut banyak event. Kemarin ada FIBA U-16, Liga Mahasiswa, DBL. Jadi, dari event itu sebetulnya kami punya banyak nama yang akan dipanggil. Kami submit long itu ke Komite Olimpiade Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Itop itu.
Untuk event ke depan ada FIBA Women Asia Cup 2023 Divisi B dan Asian Games 2023. Itop menambahkan tidak ada perombakan besar. Tetapi harus ada regenerasi yang dilakukan.
“Asian Games ini menunggu kepastian dari KOI. Pasti ada regenerasi karena kami sudah mulai menatap SEA Games berikutnya. Jadi, sudah harus mempersiapkan yang muda dari sekarang,” ungkap Itop. (rag)
Foto: Yoga Prakasita