Kembali menjadi berita karena alasan yang salah, Ja Morant terus memancing berbagai reaksi atas tindakan kontroversialnya baru-baru ini. Bintang Memphis Grizzlies tersebut dalam unggahan media sosial rekannya, terlihat mengacungkan senjata sambil tertawa dan mendengarkan musik di kursi penumpang sebuah mobil. Peristiwa tersebut hanya berselang dua bulan dari skorsing NBA, dengan kasus yang sama. Sekarang, dia telah diskors tanpa batas waktu dari manajemen Grizzlies. Sementara NBA sedang mendalami kasus ini. Tampaknya sanksi berat juga akan mengancamnya.
Mengutip laporan Adrian Wojnarowksi dari ESPN pada 15 Mei 2023 waktu Amerika Serikat bahwa Morant akan menerima hukuman yang berat ketika terbukti bahwa yang dipegang dalam video tersebut adalah senjata api. Berita ini mendapatkan ribuan komentar, salah satunya dari akun Twitter @NanyaBisnez yang menulis, "Kita berbicara tentang seorang pemain NBA yang dibayar jutaan dolar, disponsori oleh merek-merek besar yang mengharapkan dia mencerminkan citra tertentu, dan bermain di liga yang juga mengharapkan para pemainnya menunjukkan tingkat tanggung jawab tertentu. Selain itu, wajah liga ditampar karena hal yang hampir sama beberapa bulan yang lalu. Jadi jelas, Ja tidak boleh dibebaskan."
Kasus Ja Morant kali ini menjadi kontroversi. Sebab ada beberapa orang yang justru membelanya. Seperti rapper Amerika Serikat BlocBoy JB. "Membawa senjata api tidak ilegal! Jika dia ingin bersenang-senang di dalam mobilnya dengan pistol di tangannya, yang atas namanya dan tetap menjadi miliknya, dan seseorang merekamnya melakukannya, dia bukanlah orang yang salah. FREE JA!"
Dave Zirin dari The Nation dalam laporannya menulis bahwa Morant layak mendapat perhatian, tetapi dia tidak pantas menjadi simbol glamorisasi, fetishisasi, dan bahkan pengakuan terhadap kepemilkan senjata api di Amerika Serikat. Setiap orang harus membaca buku Roxanne Dunbar-Ortiz Loaded yang berjudul "A Disarming History of the Second Amendment" untuk memahami bahwa kepemilikan senjata api tidak dimulai dengan pemasaran AR-15 atau dengan pendirian NRA. Itu dimulai dengan ekspansi ke barat, ketika kebiadaban dibenarkan oleh rasisme yang kejam dan teror yang marak terjadi, bahwa kaum tertindas mungkin datang mencari balasan. Ketika semua debu dan perdebatan telah hilang, buku tersebut menjelaskan bahwa akar dari "Second Amandement" terletak pada adanya pembalasan dari kaum tertindas, sehingga perlu membentengi diri dengan senjata api.
Kembali tenyang kasus Ja Morant, bahwa dia mungkin sangat membutuhkan bantuan bantuan profesional untuk menyapih dari senjata api. Sementara dirinya tidak boleh diizinkan berkegiatan dalam komunitas NBA, sampai kasus ini benar-benar tuntas. (*)
Foto: vibe.com